Washington (ANTARA News) - Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menyatakan Booz Allen Hamilton, kontraktor pertahanan yang mempekerjakan Edward Snowden, tak bisa disebut bertanggungjawab atas pembocoran data rahasia oleh Snowden. Dengan begitu, perusahaan itu bisa terus menjadi mitra bisnis Pentagon.

USAF mengatakan Booz Allen Hamilton atau BAH telah melaporkan kasus Snowden seperti disyaratkan dalam kesepakatan administrasi yang ditandangani setelah kasus etika lainnya yang pernah terjadi pada 2012.

"Untuk saat ini, tidak ada bukti bahwa pada masa Tuan Snowden melanggar, BAH mengetahui atau mesti mengetahui, menerima atau menyetujui laku salah Snowden tersebut," kata seorang pejabat USAF kepada Reuters.

"Hingga detik ini, Angkatan Udara puas dengan upaya BAH dalam meningkatkan standard etik, memenuhi proyek, dan pengawasan internalnya," kata dia.

Booz Allen Hamilton mengeruk pendapatan 5,76 miliar dolar AS (Rp57 triliun), terutama dari kontrak pemerintah, pada tahun yang berakhir 31 Maret.  Angka ini 2 persen lebih rendah dibandingkan priode sama setahun sebelumnya.

Pernyataan USAF ini adalah yang pertama keluar dari lembaga pemerintah berkenaan dengan cara Booz Allen menangani kasus Snowden.

James Fisher, juru bicara Booz Allen, mengatakan perusahaannya sepenuhnya telah memenuhi kesepakatan dengan USAF yang mensyaratkan notifikasi segala insiden etika yang bisa terjadi.

"Aksi Edward Snowden memang mengejutkan dan merupakan pelanggaran berat terhadap tata laksana dan nilai perusahaan Booz Allen. Sebagai akibatnya, dia segera dikeluarkan oleh perusahaan," kata Fisher seraya menyatakan perusahaan tak bisa mengomentari penyelidikan Snowden.

Pada 2012, USAF pernah mengusulkan kantor Booz Allen di San Antonio dan beberapa karyawannya untuk dilarang mengikuti tender proyek pemerintah setelah insiden seorang pegawai kontrak Angkatan Udara membagi data sensitif milik pemerintah.

Di  Capitol Hill, para wakil rakyat menuntut penjelasan dari USIS yang membuat Snowden bisa mengakses data-data rahasia dan mendapatkan jabatan administrator sistem di Booz Allen di mana dia bekerja di satu fasilitas Dewan Keamanan Nasional (NSA) di Hawaii.

Snowden mengaku bergabung dengan Booz Allen Maret lalu untuk mendapatkan akses ke dokumen-dokumen rahasia milik pemerintah. Sebelumnya dia bekerja untuk NSA sebagai karyawan Dell.

Bulan ini Booz Allen akan menyampaikan laporan mengenai pengawasan etik kepada USAF, sedangkan USAF akan terus memonitor cara Booz Allen menangani masalah Snowden yang tengah diselidiki FBI.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013