Singapura (ANTARA News) - Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia pada Kamis, karena para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan yang dipicu penurunan persediaan mingguan AS yang lebih besar dari yang diperkirakan, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 27 sen menjadi 106,79 dolar AS per barel pada perdagangan sore, setelah turun pada pagi hari.

Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 13 sen menjadi 108,38 dolar AS per barel, AFP melaporkan.

Minyak mentah light sweet melonjak 2,99 dolar AS di New York pada Rabu, setelah data stok minyak mentah mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan kenaikan permintaan di ekonomi terbesar dunia itu.

Brent naik 70 sen di perdagangan London pada Rabu.

"Pedagang telah berhenti mengambil stok menyusul kenaikan besar semalam atas data EIA," David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets di Sydney, mengatakan kepada AFP.

"Ini adalah musim mengemudi utama di AS, dan penarikan persediaan menunjukkan kenaikan dalam permintaan," katanya.

Data EIA yang dirilis pada Rabu menunjukkan stok minyak mentah AS jatuh 9,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 5 Juli.

Itu sudah lebih dari tiga kali lipat pengurangan 2,9 juta barel yang diperkirakan oleh sebagian besar analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires, dan setelah penurunan hampir 10 juta barel dalam beberapa minggu sebelumnya.

Meskipun terjadi aksi jual di jam-jam perdagangan Asia, analis mengatakan harga minyak didukung oleh komentar Ketua Federal Reserve Ben Bernanke bahwa langkah-langkah stimulus ekonominya masih diperlukan.

"Ada sentimen positif dari komentarnya bahwa Fed AS akan

terus mengejar kebijakan moneter yang akomodatif," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets di Singapura.

Data ekonomi AS yang kuat telah menyebabkan beberapa analis percaya bahwa Fed akan mulai mengurangi skema pembelian obligasinya 85 miliar dolar AS per bulan lebih awal dari yang diperkirakan, demikian AFP.

Penerjemah Apep Suhendar

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013