Beijing (ANTARA) - Sebuah teleskop lapangan lebar (Wide Field Survey Telescope/WFST) yang mampu mengamati seluruh langit dari belahan Bumi utara telah menemukan dua asteroid dekat Bumi, demikian disampaikan para astronom.

Kedua benda langit tersebut pertama kali ditemukan pada 18 November oleh WFST, yang mulai beroperasi pada September 2023 di Provinsi Qinghai, China barat laut. Minor Planet Center (MPC) di bawah International Astronomical Union (IAU) kemudian mengonfirmasi penemuan teleskop itu dan memberi nama kedua asteroid tersebut sebagai 2023 WX1 dan 2023 WB2.

Dengan perkiraan diameter 170 meter, 2023 WX1 dikategorikan sebagai Asteroid Berpotensi Berbahaya, karena memiliki "Jarak Perpotongan Orbit Minimum Bumi sebesar 0,0416 unit astronomi," atau setara dengan 6,22 juta kilometer, kata para astronom dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/11).

Memiliki diameter 2,5 meter, WFST dikembangkan oleh Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (University of Science and Technology of China) bersama Purple Mountain Observatory di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences).

Pada 2022, teleskop ini diberi nama Mozi yang diambil dari nama filsuf China kuno Mozi, atau dikenal juga sebagai Micius, yang konon adalah orang pertama dalam sejarah yang melakukan eksperimen optik.

Salah satu tujuan utama dari teleskop ini adalah untuk menyurvei objek-objek di tata surya. Menurut Zhao Haibin, kepala program studi benda-benda tata surya di WFST, para astronom yang menggunakan teleskop ini telah menemukan sejumlah asteroid sabuk utama dan menemukan kembali beberapa asteroid dekat Bumi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023