Di kuartal IV 2023 seperti juga historikal data yang ada, biasanya teman-teman bekerja lebih keras, karena kami menyadari kuartal IV adalah periode laporan tahunan
Jakarta (ANTARA) - Direktur Manajemen Resiko PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Agus Sudiarto optimis dapat mengembalikan tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL) ke dalam target sebesar 2,8 sampai 3 persen di akhir 2023.

Per September 2023, NPL BRI tercatat berada pada tingkat 3,07 persen.

“Di kuartal IV 2023 seperti juga historikal data yang ada, biasanya teman-teman bekerja lebih keras, karena kami menyadari kuartal IV adalah periode laporan tahunan, akhir tahun. Jadi angka 2,8 sampai 3 persen bisa kita deliver,” kata Agus dalam konferensi pers daring, Kamis.

Dengan demikian ia meyakini NPL BRI akan berada di kisaran 2,8 sampai 3 persen pada akhir 2023.

NPL pada akhir September 2023 yang sebesar 3,07 persen pun masih lebih baik dari tingkat NPL pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3,09 persen.

Adapun hingga akhir September 2023, penyaluran kredit BRI tumbuh 12,53 persen secara tahunan menjadi Rp1.250,72 triliun dan seluruh segmen kredit tercatat tumbuh positif.

Penyaluran kredit UMKM BRI juga tercatat tumbuh 11,01 persen secara tahunan dari semula Rp935,86 triliun di akhir kuartal III 2022 menjadi Rp1.038,90 triliun di akhir kuartal III 2023.

Dengan demikian porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,06 persen dibandingkan dengan total kredit BRI.


Baca juga: Masuk Semester II-2023, BRI Optimistis Kualitas Kredit Semakin Baik
Baca juga: Bank OCBC NISP sebut kredit restrukturisasi sisa Rp9 triliun di 2023
Baca juga: Bank BTPN targetkan kredit tumbuh hingga 11 persen di 2023


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023