Kalau bicara masalah angkutan KSPN secara otomatis ini adalah dalam rangka bagaimana kawasan-kawasan wisata ini bisa langsung bisa terjangkau dengan aman, nyaman, dan terintegrasi
Jakarta (ANTARA) - Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto menilai pengembangan pada pelayanan angkutan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia.

"Kalau bicara masalah angkutan KSPN secara otomatis ini adalah dalam rangka bagaimana kawasan-kawasan wisata ini bisa langsung bisa terjangkau dengan aman, nyaman, dan terintegrasi dengan moda-moda (transportasi) lainnya," kata Suharto dalam suatu sesi diskusi publik di Jakarta pada Kamis.

Menurutnya, kehadiran angkutan KSPN sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan sejumlah destinasi wisata prioritas di Indonesia yang disebut "Bali baru".

Selain itu, angkutan KSPN juga berperan dalam sektor promosi dan pelayanan di destinasi wisata sehingga kehadirannya penting dalam menumbuhkan perekonomian dan menarik investasi baru di kawasan destinasi pariwisata nasional.

"Diharapkan sepanjang kawasan tadi maupun sepanjang rute tadi akan tumbuh perekonomian baru dan mungkin akan menimbulkan suatu investasi baru dalam rangka untuk mengembangkan kawasan strategis pariwisata nasional," ucap Suharto.

Suharto menjelaskan aspek yang dikembangkan adalah pelayanan aksesibilitas angkutan KSPN yang tidak hanya melayani trayek antarterminal tetapi juga trayek dari terminal ke KSPN maupun antar KSPN.

"Nantinya ini kita bicaranya kalau angkutan KSPN ini tidak harus dari terminal ke terminal tapi bisa saja dari terminal tipe A, tipe B, tipe C, maupun kawasan-kawasan yang lain yang memang menjadi bagian daripada kawasan strategis pariwisata nasional," ujar Suharto.

Selain itu, kata Suharto, pemerintah juga telah memberikan subsidi untuk tarif angkutan KSPN agar dapat lebih terjangkau bagi masyarakat.

Akan tetapi, menurutnya angkutan di KSPN masih menghadapi persoalan yang berkaitan dengan keterbatasan jumlah armada dan trayek yang tersedia.

Suharto menyebutkan dari 10 destinasi wisata prioritas yang termasuk KSPN, hanya tersedia 54 unit kendaraan yang harus melayani total 34 trayek. Selain itu, dari sisi potensi permintaan juga masih rendah.

"Saat ini yang kita layani baru sebanyak 54 unit dari 10 lokasi tadi sehingga kalau kita bicara masalah jaringan trayeknya juga masih sangat terbatas kurang lebih ada 34 trayek," terangnya.

Oleh karena itu, menurut Suharto, Kementerian Perhubungan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam mempromosikan layanan angkutan di destinasi KSPN guna meningkatkan permintaan sehingga jumlah armada bisa ditambah.

"Karena armadanya masih rendah, kemudian jaringannya masih rendah, maka penumpangnya juga rendah. Oleh karena itu kami akan selalu berkoordinasi dengan teman-teman di Kementerian Parekraf untuk bagaimana kita bisa mendorong mensosialisasikan adanya angkutan ini," katanya.


Baca juga: Kemenhub upayakan pelayanan transportasi bersubsidi di KSPN
Baca juga: Kemenhub menggandeng Tony Blair Institute tingkatkan SDM transportasi
Baca juga: Menhub membahas kelanjutan kerja sama transportasi dengan Jepang

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023