korban belum mendapatkan pengembalian uang tiket tersebut dari pelaku
Yogyakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Yogyakarta mengungkap modus penipuan tiket konser grup band asal Inggris Coldplay yang dilakukan seorang tersangka perempuan berinisial RE (40) terhadap para korbannya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Yogyakarta Ajun Komisaris Polisi Probo Satrio saat konferensi pers di Mapolresta Yogyakarta, Kamis, mengatakan RE yang merupakan warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu ditangkap pada Senin (27/11) pukul 13.00 WIB di rumah kontrakan di Kelurahan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.

"Tersangka melakukan penipuan tiket konser Coldplay terhadap para korban dengan mengaku mempunyai kenalan atau teman sebagai event organizer konser," kata dia.

Probo mengatakan pengungkapan kasus itu bermula dari laporan salah satu dari tiga korban penipuan pada 17 November 2023.

Berdasarkan keterangan, pada 18 Mei 2023, korban dihubungi pelaku RE dan ditawari tiket konser Coldplay yang manggung Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 November.

"Korban ini dititipi oleh temannya untuk beli tiket itu, jadi bukan hanya sendiri. Karena ada temannya yang juga mau ikut makanya dia juga ikut memesan," kata Probo.

Baca juga: Polisi tahan Ghisca Debora terkait kasus penipuan tiket Coldplay

Kepada korban, RE mengaku bisa mencarikan tiket konser Coldplay dengan harga bervariasi sesuai tempat duduk, mulai dari harga Rp2,1 juta untuk kategori 5, Rp3,9 juta untuk kategori 3 sampai harga Rp5,9 untuk tempat duduk baris ke-14.

Menurut Probo, harga yang ditawarkan pelaku tidak sesuai dengan harga resminya karena lebih murah.

Setelah para korban memesan tiket, pelaku kemudian meminta pembayaran pembelian tiket tersebut untuk ditransfer ke rekening atas nama pelaku.

Pada Juni 2023, ujar Probo, tersangka RE menjanjikan kepada para korban bahwa tiketnya dapat diterima dalam waktu dekat.

"Tapi, pelaku menyampaikan bahwa kursi untuk menonton konser tidak bisa bersebelahan dan untuk jumlah penonton dikurangi oleh pihak keamanan," ujarnya.

Baca juga: Polres Metro Jaksel kembali terima dua laporan penipuan tiket Coldplay

Mendapat informasi itu, para korban berubah pikiran dan ingin membatalkan pemesanan tiket sehingga kedua belah pihak lalu menyepakati untuk pengembalian uang pembayaran tiket tersebut.

Namun, saat para korban menanyakan terkait refund uang pembayaran tiket konser, RE selalu menjawab dengan alasan uang dari promotor belum dia diterima.

Pelaku kemudian mengelabuhi para korban dengan menyarankan mereka menghubungi nomor telepon atas nama Sisca yang mengaku sebagai teman dekat pelaku dan bekerja pada event organizer yang membantu mencarikan tiket.

"Sisca itu merupakan karakter fiktif yang diperankan oleh pelaku itu sendiri. Jadi, dia membuat karakter seolah-olah Sisca ini adalah temannya yang bagian event organizer," kata Probo.

Baca juga: Korban penipuan tiket Coldplay melapor ke Polres Tangerang Selatan

Saat para korban menghubungi nomor telepon Sisca, yang tak lain adalah pelaku RE, selalu beralasan bahwa dirinya sedang sakit dan belum bisa mengembalikan uang pembayaran tiket.

"Hingga pada saat korban melaporkan terkait hal tersebut, korban belum mendapatkan pengembalian uang tiket tersebut dari pelaku," ujarnya.

Dari tiga korban tersebut, keuntungan yang diperoleh pelaku lebih kurang Rp50 juta.

Probo menegaskan bahwa pelaku sebenarnya tidak memiliki koneksi atau teman yang bekerja di event organizer Coldplay dan penipuan itu sudah dipersiapkan sejak awal.

Atas perbuatannya, RE dijerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada agar jangan mudah percaya serta tergiur tiket konser musik dengan harga murah supaya tidak menjadi korban penipuan," kata Probo.

Baca juga: Polisi Tangerang ungkap kasus penipuan tiket konser Coldplay
Baca juga: Polisi dalami aliran uang hasil penipuan tiket Coldplay
Baca juga: Ghisca Debora mengaku sudah kembalikan sebagian uang korban penipuan tiket Coldplay

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023