Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) I Dewa Wirantata berharap dapat menandatangani perjanjian joint venture (JV) dengan CATL untuk mengembangkan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle) pada 10 Desember 2023.

"Kami saat ini sedang menyelesaikan condition precedent untuk melakukan penandatanganan Join Venture yang diharapkan di Desember ini dilakukan JV signed, kemudian closing transaksi dari seluruh JV yang ada," kata Dewa dalam Public Expose Live 2023 yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Dewa menjelaskan Antam bekerja sama mengembangkan pabrik baterai listrik dengan beberapa perusahaan dari hulu hingga hilir dengan belanja modal yang diperkirakan mencapai 6 miliar dolar AS.

Untuk penyerap baterai listrik, Antam akan bekerja sama dengan Hong Kong CBL yang saat ini memiliki 30 persen pangsa pasar baterai listrik dunia.

"Ini adalah salah satu menjadi kekuatan Antam dalam membangun kerjasama dengan Hong Kong CBL," kata Dewa.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Antam Elisabeth Siahaan mengatakan menghadapi tahun politik di 2024, perusahaan akan terus mengoptimalkan produksi dan penjualan komoditas utama, seperti emas, nikel, dan bauksit.

Perusahaan juga berupaya untuk menjaga cash cost agar selalu kompetitif dan efisien, serta terus melakukan inovasi dan pengembangan usaha.

"Kami akan melanjutkan proyek-proyek strategis yang sudah dimulai yaitu pengembangan ekosistem EV battery, yang merupakan salah satu upaya untuk pengembangan green energy," kata Elisabeth.

Untuk tahun 2024, target produksi dan penjualan Antam tetap akan berfokus kepada komoditas utama yaitu nikel, bauksit, dan perdagangan emas di pasar domestik.

Perusahaan akan melakukan peningkatan volume produksi di tahun 2024 untuk mengantisipasi terjadinya penurunan harga.

Terkait dengan pembagian dividen, Direktur Utama Antam Nico Kanter mengatakan perusahaan akan berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Namun perusahaan akan menyeimbangkan pembagian dividen dengan pembiayaan penuntasan proyek-proyek strategis.

"Kami akan optimalkan kinerja, sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi seluruh saham. Kami juga akan berkolaborasi bersinergi dengan baik dengan MINDID dan Kementerian BUMN," kata Nico.

Pada periode Januari-September 2023, Antam mencatatkan laba sebesar Rp2,85 triliun, EBITDA sebesar Rp5,4 triliun.

Baca juga: Antam raup laba Rp2,85 triliun di kuartal III-2023
Baca juga: Antam 'spin-off' dua anak usaha untuk perkuat bisnis nikel
Baca juga: Antam bagikan 50 persen laba bersih untuk dividen

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023