Semua akan fokus di Balikpapan, kami di MITI juga demikian, di mana kami akan menerapkan full logistik yang saat ini sedang kami siapkan
Jakarta (ANTARA) - PT Mitra Investindo Tbk (MITI) meyakini pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) bakal memberikan andil besar bagi sektor logistik pelabuhan di masa depan.

Direktur MITI Bambang Ediyanto menilai status sebagai IKN memberikan titik pemusatan baru untuk arus logistik dan barang.

"Potensinya tentu besar karena statusnya sebagai ibu kota. Jika berjalan on the track maka pemusatan arus barang tidak hanya berada di pelabuhan besar yang ada saat ini seperti di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi," ujar Bambang melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, menurut dia, perusahaan pelayaran dan logistik saat ini siap berekspansi ke IKN.

"Semua akan fokus di Balikpapan, kami di MITI juga demikian, di mana kami akan menerapkan full logistik yang saat ini sedang kami siapkan. Misalnya, untuk tracking pergudangan, shipping line, kontainer, dan lainnya," katanya.

Ia menekankan bahwa pengelolaan logistik mempunyai peran penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

"Harapannya pengelolaan logistik efisien akan menekan biaya tinggi sehingga harga jual juga bisa lebih bersaing," ujar Bambang.

MITI, kata dia, juga berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penguatan kinerja pada penyediaan layanan perkapalan dan logistik yang terus berkembang dan terintegrasi, khususnya dalam mendukung persiapan IKN.

Adapun, potensi besar logistik pelayaran di IKN bisa dilihat dari tingginya investasi penyewaan jasa kapal tunda di perairan IKN. Data Indonesian National Shipowners Association (INSA) menyebutkan harga-harga komoditas alam masih terlihat stabil sejak pertengahan 2023.

Di sisi lain, tingginya permintaan pengangkutan bahan-bahan infrastruktur yang berada IKN menjadi salah satu pendorong meningkatnya investasi sektor logistik.

"Pipa serta material lain segala macam. Pokoknya yang ada hubungan dengan konstruksi, alat-alat infrastruktur, bahan-bahan bangunan itu sudah mulai banyak ke IKN," ujar Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto.

Pemerintah terus menggodok pembangunan infrastruktur IKN. Dalam proses pembangunannya, sejumlah BUMN turut andil dengan menggelontorkan investasi di beberapa sektor, di antaranya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero) hingga BUMN Karya.

Di bidang infrastruktur, sejumlah ruas tol IKN ditargetkan rampung 2024 mendatang melalui BUMN Hutama Karya dan Brantas Abipraya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN juga telah resmi membentuk perusahaan patungan yang dinamai PT Karya Logistik Nusantara (KLN) terdiri atas enam BUMN Karya, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).


Baca juga: MITI cetak pendapatan bersih Rp166,9 miliar pada semester I 2023
Baca juga: INSA ingatkan pemerintah selesaikan isu pelayaran dukung visi 2045
Baca juga: Stok batu bara di PLTU aman, PLN apresiasi INSA

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023