proses perbaikan turap yang sudah dimulai sejak tahun 2015 itu tidak pernah menjadi solusi
Jakarta (ANTARA) - Turap (dinding) Kali Baru yang berada di sisi kanan rembes, sehingga air kiriman yang berasal dari Katulampa, Bogor, menggenangi permukiman warga di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.

Salah satu warga, Dusri mengaku rembesnya turap Kali Baru mengakibatkan permukiman rumah warga menjadi terendam banjir.

Ketinggian debit air banjir pun beragam, sebab medan tanah di lokasi tersebut terdapat bagian yang tinggi dan juga rendah.

"Kalau di rumah warga itu paling tinggi satu meter karena kan mengincar tanah paling rendah. Nah itu banjir masuk kalau di jalan raya kecil, yang paling dalam itu di bagian RT 01," ujarnya.

Menurut dia, proses perbaikan turap yang sudah dimulai sejak tahun 2015 itu tidak pernah menjadi solusi, karena luapan Kali Baru menyebabkan rumah warga dan Jalan Raya Bogor, tepatnya pertigaan Hek menjadi banjir.

Namun, dia berharap pembangunan turap baru yang sudah dimulai sekitar September 2023 oleh Dinas Sumber Daya Air dapat menjadi solusi yang tepat dan dapat segera rampung.

"Banjir udah lebih kurang 30 tahun dan sudah mulai diperbaiki tapi tidak tahu itu akhirnya repas-rembes begitu meluap. Sering itu diperbaiki, tapi diperbaiki itu tambal sulam dan dan sekarang baru mulai permanen," tuturnya.

Dia pun khawatir bila pembangunan turap baru tak segera diselesaikan, maka tanggul atau turap bisa jebol dan air Kali Baru kembali masuk ke rumah warga

"Ini sangat membahayakan karena aliran Kali Baru sangat deras. Dan bisa menjebol turap yang ada sekarang ini," kata Dusri.

Saat ini proyek pembangunan turap Kali Baru yang memakan biaya sekitar Rp 15 Miliar masih terus berjalan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

Rencananya pembangunan turap baru akan dilakukan sepanjang 800 meter bagian sisi kiri (pemukiman) 400 meter dan sisi kanan (Jalan Raya Bogor) 400 meter mulai dari jembatan Jalan H Jabah hingga jembatan Jalan Inpres (Bulak Rantai). Pekerjaan tersebut tidak dilakukan dengan hitungan per bagian saja oleh Dinas SDA.

"Namun, saya dapat info dari Dinas SDA DKI pembangunan turap pada sisi permukiman warga akan lebih panjang. Mungkin dilihat dari kondisi kebocoran-kebocoran yang terjadi di pemukiman warga," kata Kepala Sudin SDA Jaktim Wawan Kurniawan beberapa waktu lalu.

Terkait teknis pembuatan turap dipastikan akan dibuat lebih meninggi dari ukuran sebelumnya sehingga tidak terjadi luapan air Kali Baru ke jalan dan pemukiman warga.

"Teknis mungkin ada peninggian, pasti, saya belum lihat secara detail teknis dari dinas, tapi ada peninggian, antisipasi luapan juga dari kemarin," kata Wawan.

Untuk sementara ini, Sudin SDA Jakarta Timur melakukan penambalan turap yang bocor sehingga bila terjadi air kiriman dari Bogor tidak merembes dan menggenangi jalan.

"Penambalan turap yang retak sudah dilakukan. Kami juga membuat bronjong  (keranjang kawat yang diisi dengan batu). Ini hanya sementara saja sambil menunggu rencana pembangunan turap," kata Wawan.

Sudin SDA Jaktim tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi persoalan turap di Kali Baru mengingat anggaran yang dimiliki terbatas.
Baca juga: BPBD: Genangan di DKI meluas hingga 69 RT
Baca juga: Sebanyak 45 RT di Jakarta tergenang akibat hujan lebat
Baca juga: Kali Ciliwung meluap, permukiman Kebon Pala kembali kebanjiran

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023