Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi kembali berada dalam area negatif, melemah lima poin menjadi Rp9.965 dari posisi sebelumnya Rp9.960 per dolar AS.

"Pergerakan nilai tukar rupiah masih berada dalam area negatif. Kenaikan BI rate menjadi 6,5 persen seharusnya dapat memberikan amunisi sentimen positif baru untuk mengurangi pelemahan yang ada," kata Kepala Riset PT Trust Secuities, Reza Priyambada.

Apalagi, lanjut dia, dolar AS juga sedang sedikit melemah setelah The Fed menyatakan masih ingin mempertahankan stimulus karena beberapa indikator ekonomi belum sesuai dengan target.

"Tetapi penurunan nilai tukar yen Jepang di pasar keuangannya turut berimbas pada pelemahan rupiah," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menambahkan keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan dan Fasilitas simpanan BI sudah diperkirakan sebelumnya dengan sinyal kebijakan pre-emptive BI menghadapi tekanan inflasi setelah harga BBM bersubsidi naik.

"Inflasi tertinggi diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli ini. BI memproyeksikan inflasi Juli 2013 ini akan mencapai 2,34 persen," kata dia.

Kenaikan BI rate itu, menurut dia, juga bisa mengurangi tekanan jual investor asing yang masih berlanjut di pasar obligasi dan saham yang dikawatirkan terus menggerus posisi cadangan devisa.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013