Jakarta (ANTARA) - Nick Kyrgios mengatakan bahwa ia "bersyukur" kepada Andy Murray karena menjaganya dan membantunya melewati krisis kesehatan mental seusai melihat tanda-tanda melukai diri pada tubuh atlet asal Australia tersebut.

Pria berusia 28 tahun itu sebelumnya pernah berbicara terbuka tentang perjuangan kesehatan mental yang dihadapinya sepanjang kariernya, dan pada bulan Juni, ia mengungkapkan dalam sebuah dokumenter Netflix pernah menghabiskan waktu di rumah sakit jiwa setelah kalah di Wimbledon pada tahun 2019.

"Andy selalu menjadi pendukung besar bagi saya," kata Kyrgios dalam wawancara dengan Piers Morgan Uncensored di TalkTV, dikutip Reuters.

"Segera setelah saya mengikuti tur, dia melihat ada perkembangan dan membimbing saya.”

“Kemudian dia menyadari di akhir karier saya bahwa saya sepertinya tidak bisa diajar atau berada di jalur saya sendiri, tetapi dia selalu menjaga saya.”

"Ia melihat itu (melukai diri), dan ia bertanya, 'Apa itu di lenganmu?' Pada saat itu, kondisinya cukup buruk. Andy tentu saja mencoba memberi saya nasehat. Tapi saya sangat keras kepala pada saat itu sehingga saya tidak mendengarkan.”

"Tentu saja saya sangat bersyukur. Saya sangat berterima kasih padanya."

Kyrgios menulis panjang di unggahan akun Instagramnya pada Februari tahun lalu tentang perjuangan kesehatan mentalnya, di akhir unggahan tersebut ia mengatakan bahwa ia berada dalam kondisi yang jauh lebih baik.

Sedang absen karena cedera, atlet Australia itu mengatakan bahwa ia bangga dapat membantu orang yang mengalami masalah kesehatan mental.

"Saya hampir menjadi pelita bagi orang-orang yang berjuang," tambahnya. "Ketika mereka merasa kewalahan dan menuju ke arah minuman beralkohol, narkoba, dan sebagainya, mereka membuka diri dan merasa bahwa saya bisa dipahami," ujar Kyrgios.

"Itu adalah hal paling kuat dalam karier saya, orang datang kepada saya dengan masalah nyata."

Baca juga: Djokovic cetak rekor dengan gelar ATP Finals ketujuh
Baca juga: Sabalenka bersiap untuk pertahankan gelarnya di Australian Open

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023