Kami pastikan sarana dan prasarana transportasi udara telah siap melayani pergerakan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah langkah untuk memastikan rangkaian kegiatan angkutan udara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berjalan dengan baik, aman, dan lancar.

"Kami pastikan sarana dan prasarana transportasi udara telah siap melayani pergerakan masyarakat pada periode Natal dan tahun baru kali ini," ucap Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Untuk jumlah penumpang periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Ditjen Hubud memprediksi sekitar 4 juta orang atau 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 sebanyak 3,4 juta orang.

Diprediksi potensi rute domestik terpadat pada rute Jakarta (CGK) ke Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), dan Surabaya (SUB). Sedangkan untuk rute internasional terpadat pada rute Jakarta (CGK)-Singapura (SIN) dan Denpasar (DPS)-Singapura (SIN).


Dalam rangka pemantauan penyelenggaraan angkutan udara untuk periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Ditjen Hubud memantau terhadap 51 bandara untuk penerbangan dalam negeri (domestik) serta 16 bandara untuk penerbangan luar negeri (internasional).

"Pemantauan di sejumlah bandara ini dilakukan terkait aspek keselamatan, keamanan, pelayanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis, dan faktor lainnya," ujar Kristi.

Ia juga menyatakan bahwa kesiapan penyelenggaraan transportasi udara untuk periode Natal dan tahun baru telah dilakukan sejak awal tahun 2023.

"Kesiapan armada, peralatan ground handling, pemeriksaan fasilitas/peralatan terkait, pemeriksaan personel, dan lain sebagainya sudah dilakukan oleh inspektur penerbangan baik yang ada di kantor pusat maupun di kantor otoritas bandar udara," ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, untuk puncak arus mudik pada transportasi udara diprediksikan terjadi dua periode, yaitu: puncak arus Natal pada 22 Desember 2023 dan puncak arus tahun baru pada 29 Desember 2023. Sedangkan puncak arus balik terjadi pada 2 Januari 2024.

Koordinasi untuk kesiapan penyelenggaraan transportasi udara untuk periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 juga telah dilakukan dengan para pemangku kepentingan terkait seperti Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU), Badan Usaha Bandar Udara (BUBU), Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Kantor Imigrasi, dan lainnya.

"Mari bersama-sama kita berkolaborasi mewujudkan penerbangan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ini dengan selamat, aman, nyaman, dan berkesan," ujar Kristi.


Baca juga: BPS: Jumlah penumpang angkutan udara dan laut September 2023 turun
Baca juga: Jumlah penumpang angkutan udara domestik naik 9,11 persen
Baca juga: Penambahan kuota haji tingkatkan jumlah penumpang udara Juni 2023

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023