Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso meminta agar pelaksanaan kegiatan pramuka harus terbebas dari intrik dan kepentingan politik.

"Semoga organisasi Pramuka ini tidak dicampuradukkan dengan kepentingan politik karena kita sudah berupaya mewarnai kader yang di dalamnya dengan netralitas," kata Budi Waseso di Banda Aceh, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikannya dalam pembukaan musyawarah kerja nasional (Mukernas) ke 11 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, di Balai Meuseuraya Aceh, di Banda Aceh.

Dirinya menyampaikan, Pramuka merupakan organisasi yang dibangun dengan mengedepankan rasa kepentingan bersama, pelaksanaannya tidak hanya sekadar bersuka cita, tetapi juga harus melahirkan generasi yang punya karakter baik untuk bangsa.

Baca juga: Menpora: Lebih 1.700 anggota Pramuka Indonesia akan ke Jambore Dunia

Baca juga: Budi Waseso sebut anggota Pramuka pelopor terciptanya kamtibmas


"Melahirkan generasi berkarakter baik bagi bangsa ini bukan hal mudah, sehingga jangan dicampurkan dengan kepentingan untuk berselisih," ujar Budi Waseso.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki berharap pramuka dapat mengatasi berbagai tantangan negara di era kecanggihan teknologi dan informasi.

"Kwarnas ini diharapkan bisa menjadi suatu forum untuk dapat merumuskan kebijakan pembangunan di segala bidang, khususnya di Aceh dan langsung dapat menjadi solusi mengatasi persoalan berbangsa dan bernegara," katanya.

Dirinya juga meminta agar peran pramuka di wilayah Aceh semakin dapat ditingkatkan dengan turut serta mendukung pemerintah daerah dalam upaya pembangunan di Aceh.

"Adik-adik di pramuka dapat lebih mengaktualisasi dirinya bersama kami melaksanakan pembangunan di wilayah Aceh," demikian Achmad Marzuki.

Baca juga: Budi Waseso apresiasi Pemda Babel dukung Peran Saka Nasional

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023