Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Bogor, Jawa Barat mendorong penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat dalam mendukung program pemerintah pusat zero emission pada 2060 dengan memanfaatkan subsidi yang diberikan melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim usai bincang bersama para pengguna sepeda motor listrik di tempat wisata Kuntum wilayah Tajur, Sabtu, mengatakan dengan menggunakan kendaraan motor ataupun mobil listrik yang terus dipermudah pemerintah pusat, maka masyarakat peduli mendukung visi kota ramah lingkungan.

"Kita perlu mendukung penggunaan kendaraan listrik, kita ini kan ingin Kota Bogor menjadi green city. Mari manfaatkan subsidi dari pemerintah, atau kendaraan listrik non subsidi, karena memang jauh lebih irit," kata Dedie.

Dedie menuturkan, sejak awal sosialisasi kendaraan listrik oleh pemerintah pusat yang mengimbau kendaraan dinas pemerintah daerah beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM), Pemkot Bogor segera menganggarkannya dan kini sudah menggunakannya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menganggarkan dana Rp1,8 miliar untuk pembelian dua unit mobil dan lima sepeda motor listrik yang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masuk ke dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022.

Pada awal tahun 2023, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul RAchim telah menggunakan mobil listrik.

Dedie RAchim pun optimis prediksi Guru besar Electric Drives and Motor Control Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) Prof. Feri Yusivar yang mengatakan Indonesia memiliki potensi mengadopsi hingga 100 juta kendaraan listrik pada 2060 atau 30 persen di atas proyeksi pemerintah.

Meskipun kata Profesir Feri peta jalan kendaraan listrik Indonesia dianggap masih konservatif karena belum memasukkan variabel-variabel teknologi baru yang akan muncul di kemudian hari.

Menurut Dedie, masalah promosi ke depan perlu perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk menyaingi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak.

"Perlu dukungan pusat untuk promosi, karena kendaraan konvensional n sudah lama, puluhan tahun, kendaraan listrik ini baru. Jadi dukungan anggaran promosi mungkin perlu dipertimbangkan pusat," katanya.

Sementara itu, Direktur IDS Hijaukan Negeri, Sutera Pramitaratri perusahaannya sebagai kepanjangan penjualan motor listrik yang mendapat subsidi dari pemerintah menargetkan 1.000 unit motor terjual pada tahun 2024.

Melihat antusias masyarakat yang perlahan meningkat dan meluas di Bogor, Depok dan sekitarnya, Ute sapaannya, optimis penggunaan kendaraan listrik di Bogor dan Jabodetabek umumnya segera masif.

'Kita terus adakan promosi, sosialisasi dan Alhamdulillah antusiasme masyarakat kian hari kian meningkat," ujarnya.



Baca juga: Guru besar UI: Indonesia berpotensi adopsi 100 juta kendaraan listrik

Baca juga: Pakar UI: Sistem penggerak kendaraan listrik kunci transportasi bersih

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023