Jakarta (ANTARA) - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan jalan layang atau Flyover Arteri Madukoro di Kota Semarang, Jawa Tengah dalam rangka melancarkan akses konektivitas dari atau ke Bandara Ahmad Yani dan juga ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

"Dalam pembangunan flyover ini agar tetap utamakan kualitas karena lokasinya di pintu keluar-masuk Kota Semarang dari dan ke arah Bandara," ujar Basuki di Jakarta, Sabtu.

Dia juga menargetkan pembangunan Flyover Arteri Madukoro tersebut dapat tuntas seluruhnya pada Februari tahun depan.

Pembangunan Flyover Arteri Madukoro sepanjang 221,4 meter dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah (Jateng) – D.I. Yogyakarta (DIY) Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga yang dimulai pada 2 Mei 2023 dan ditargetkan selesai pada Februari 2024.

Baca juga: Menteri PUPR instruksikan peningkatan pengendali banjir Kota Semarang

Flyover Arteri Madukoro berada di jalur arteri Pantai Utara yang menghubungkan Demak sampai menuju Pelabuhan Semarang yang banyak dilalui kendaraan bertonase berat.

Flyover ini juga untuk mengurai kemacetan di perempatan yang menuju Bandara Ahmad Yani Semarang. Flyover Madukoro ini bisa disebut sebagai pintu gerbang Kota Semarang.

Pembangunan Flyover Arteri Madukoro merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobodur-Yogyakarta-Prambanan.

Para turis yang menggunakan kapal pesiar (cruise) berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dapat melanjutkan perjalanan ke arah Borobudur dengan melewati Flyover ini.

Hingga saat ini progres fisiknya sudah 80 persen dan ditargetkan sudah mencapai 90 persen di akhir tahun 2023.

Baca juga: Menteri PUPR: Jembatan Gantung Baleraja bantu transportasi masyarakat

Untuk desain jembatan mengadopsi budaya kearifan lokal Kota Semarang. Di antaranya model gelombang terkait gelombang Laut Utara mengingat Semarang dikenal sejak lama sebagai kota pelabuhan dan perdagangan laut, sekaligus menggambarkan dinamika harmoni nada Gambang Semarang.

Kemudian pada railingnya ditaruh motif Burung Kepodang khas Semarang dan di sekitar jembatan di bentuk taman kecil dan akan diletakkan Warak Ngendok yang menjadi ikon kota Semarang.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023