Seoul (ANTARA) - Instansi yang bertugas mengoperasikan satelit pengintaian militer Korea Utara telah memulai misinya, kata kantor berita resmi negara tersebut, KCNA, Minggu.

Korea Utara berhasil menempatkan satelit pengintai, Malligyong-1, ke orbit pada 21 November setelah gagal dalam dua kali usaha sebelumnya. Korea Utara mengatakan bahwa proses "penyempurnaan" pada satelit tersebut sedang berlangsung dan Malligyong-1 akan memulai misi resminya pada 1 Desember.

"Instansi operasi satelit pengintaian, yang dikelola di Pusat Kontrol Umum Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional (NATA) Pyongyang, mulai melaksanakan misinya pada 2 Desember," kata KCNA.

Instansi tersebut juga akan menjalankan misinya sebagai organisasi intelijen militer independen.

KCNA mengatakan bahwa informasi yang diperoleh melalui misi tersebut akan dilaporkan ke "departemen eksekutif permanen yang relevan di Komisi Pusat Militer Partai Buruh Korea dan ... ditawarkan kepada unit-unit besar yang dianggap sebagai pencegahan perang negara dan Biro Pengintaian Umum Tentara Rakyat Korea."

KCNA juga mengutip kementerian pertahanan negara tersebut yang menyatakan "harapan bahwa pencegahan perang DPRK akan mengambil bentuk militer yang lebih sempurna."

DPRK mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Baca juga: Satelit mata-mata Korut berhasil abadikan Gedung Putih dan Pentagon
Baca juga: Korut ancam AS, ganggu satelit mata-mata artinya deklarasi perang
Baca juga: DK PBB berbeda pendapat soal satelit mata-mata Korea Utara


Sumber: Yonhap-OANA

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023