Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pembangunan yang inklusif dengan berbagai program sosial dan ekonomi untuk para penyandang disabilitas.

Menurut dia pembangunan inklusif sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional 2023, yaitu "Bersatu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk, dengan, dan oleh penyandang disabilitas".

"Pembangunan di Jatim telah menuju ke arah sana (inklusif). Salah satunya dengan pembangunan dan renovasi infrastruktur yang menyediakan fasilitas ramah disabilitas di tempat-tempat pelayanan publik," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.

Mantan Menteri Sosial itu berharap para penyandang disabilitas memiliki derajat kesehatan optimal dengan koordinasi, perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi yang cermat.

"Dengan begitu penyandang disabilitas mampu menunjang produktivitas, serta berpartisipasi dalam masyarakat dan pembangunan," ujarnya.

Khofifah mengungkapkan Pemerintah Provinsi Jatim memiliki tujuh unit pelaksana teknis (UPT) untuk menangani penyandang disabilitas, yang merupakan terbanyak se-Indonesia.

Baca juga: Teten: Disabilitas usia produktif perlu akses kembangkan diri

Baca juga: Menko PMK: Penyandang disabilitas berhak kerja di instansi pemerintah


Belum lama ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim menerima penghargaan sebagai unit pelayanan publik terbaik penyedia sarana prasarana ramah kelompok rentan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).

Di bidang pendidikan, Khofifah memastikan seluruh sekolah di Jatim telah menjadi inklusif yang akan bergerak menuju penyediaan tenaga pendidik khusus untuk menerima siswa berkebutuhan khusus.

"Selain itu, penyandang disabilitas diprioritaskan dalam aksesibilitas di pusat-pusat layanan kesehatan, termasuk perhatian luar biasa untuk deteksi dini," katanya.

Khofifah menandaskan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas juga senantiasa diselenggarakan pemerintah. Antara lain dengan rehabilitasi, jaminan, pemberdayaan dan perlindungan sosial.

Pemprov Jatim memberi perhatian besar terhadap para penyandang disabilitas dengan menyalurkan berbagai bantuan, di antaranya alat bantu mobilitas disabilitas sebanyak 2.741 unit. Selain itu juga melakukan asesmen standarisasi pendidikan daerah (ASPD) reguler tiap tahun untuk 4.000 penyandang disabilitas yang masing-masing menerima Rp3,6 juta.

Baca juga: Kementerian PPN: Banyak praktik baik bagi penyandang disabilitas

Baca juga: KND: Sangat penting beri kesempatan sama kepada disabilitas


Pemprov Jatim juga telah melakukan top-up ASPD triwulan IV untuk 3.367 penyandang disabilitas di 38 kabupaten/kota yang masing-masing mendapatkan Rp250.000.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2023 di Jatim dipusatkan di Trenggalek yang dinilai secara konsisten telah menjadi daerah inklusif ramah penyandang disabilitas.

Kegiatan tersebut mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa mengaji bahasa isyarat disabilitas tuli terbanyak dengan jumlah peserta 250 orang.

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nasrullah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023