Ini bisa menjadi evaluasi bagi kita bersama untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat yang memang membutuhkan BBM subsidi
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Tim Pengawasan dan Monitoring Bahan Bakar Minyak (BBM) menindaklanjuti aduan masyarakat terkait pendistribusian BBM subsidi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Penegakan Hukum Sektor Hilir Migas dan Penanganan Radikalisme yang juga Ketua Tim Satgas Hendriarto mengatakan kedatangannya bersama Tim Satgas adalah untuk mengecek dan mengklarifikasi terkait pendistribusian BBM subsidi yang menggunakan surat rekomendasi untuk konsumen pengguna usaha perikanan, namun tidak sesuai dengan ketentuan, yaitu jumlah alokasi kuotanya yang cukup besar.

"Kita sudah datang ke sini (Bone), tentunya klarifikasi ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan Dinas Perikanan Kabupaten Bone. Tadi, kita sudah lihat banyak nelayan-nelayan yang berharap kita datang ke sini," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Dalam kunjungannya pada Kamis (30/11/2023) tersebut, Hendriarto juga melakukan klarifikasi ke Dinas Perikanan Kabupaten Bone dengan didampingi Sales Branch Manager (SBM) Rayon II Sulawesi Selatan Barat PT Pertamina Patra Niaga Reviandi Djanegara.

"Kita klarifikasi dengan Dinas Perikanan setempat. Mereka punya data lengkap. Nelayan datang ke Dinas Perikanan menyampaikan keluhannya. Mereka tampung semua," jelas Hendri.

Aduan masyarakat yang diterimanya yaitu adanya dugaan pembelian solar yang tidak semestinya yakni menggunakan surat rekomendasi dengan alokasi kuota solar subsidi yang cukup besar.

Dari hasil klarifikasi yang didapat, solar subsidi itu bukan untuk kapal yang menggunakan konversi ke bahan bakar gas jenis kapal ketinting, namun untuk kapal nelayan hingga 30 gross tonage (GT) bermesin diesel kapasitas 4 silinder, yang memang sampai saat ini masih dibutuhkan untuk operasional nelayan dan sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.

Hendri berharap dengan kedatangan Tim Satgas ke Bone tersebut dapat menjawab aduan masyarakat yang diterima dan menyelesaikan tantangan yang ada.

"Jadi, dengan kedatangan kita, mereka (nelayan) berharap bisa memperoleh solar subsidi agar dapat digunakan untuk melaut lagi," jelasnya.

Sementara itu, Reviandi mengungkapkan pihaknya mendampingi Tim Satgas untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan nelayan dan jenis kapal yang digunakan.

"Ini bisa menjadi evaluasi bagi kita bersama untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat yang memang membutuhkan BBM subsidi," ucapnya.

Sementara, Koordinator Bidang Hukum Asosiasi Nelayan Purse Seine Bone Ikbal mengucapkan terima kasih kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang telah tanggap mengatasi permasalahan pendistribusian BBM subsidi di wilayahnya.

"Terima kasih, kedatangan Satgas ke Bone ini untuk mengawal BBM subsidi tepat sasaran," sebutnya.

Dalam kegiatan pemantauan itu, Hendriarto mengunjungi SPBU, Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Bone, dan Pelabuhan Bajoe.
Kunjungan Satuan Tugas (Satgas) Tim Pengawasan dan Monitoring Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (30/11/2023), untuk menindaklanjuti aduan masyarakat terkait pendistribusian BBM subsidi. ANTARA/HO-Humas BPH Migas


Pada Rabu (29/11/2023), Hendriarto juga mengunjungi Markas Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel untuk berkoordinasi terkait adanya aduan masyarakat dan meminta pihak Polda Sulsel untuk ikut mendampingi saat kunjungan ke Bone.

"Kami hadir untuk berkoordinasi, sekaligus sinergi bersama-sama dalam mengawal BBM subsidi tepat sasaran," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Direktur Kriminal Khusus Polda Sulsel AKBP Gany Alamsyah Hatta menyatakan dukungan penuh untuk mendampingi rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan Tim Satgas di wilayah Sulsel.

Baca juga: Tim satgas Pertamina terus pantau BBM di JTTS
Baca juga: Pertamina Bentuk Tim Satgas Untuk Keamanan BBM

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023