Jadi, sinerji itu bagus sekali. Kita memiliki solusi baru dalam menghadapi massa.
Medan (ANTARA News) - Kerja sama dan kekompakan unsur kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia dalam mengamankan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakat Klas I Tanjung Gusta Medan layak mendapatkan apresiasi.

"Kita berharap, kekompakan dan kerja sama itu terus berlangsung," kata Kepala Pusat Kajian Hak Asasi Hanusia (Pusham) Universitas Negeri Medan, Majda Elmuhtaj, di Medan, Senin.

Menurut Majda, kehadiran unsur Tentara nasional Indonesia (TNI) dalam mengamankan kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta Medan tersebut memiliki makna yang lebih luas.

Di satu sisi, keterlibatan TNI tersebut dapat menunjukkan adanya harmonisasi hubungan dengan Polri yang menjadi pemangku kepentingan utama dalam bidang keamanan.

Di sisi lain, keterlibatan TNI tersebut juga dapat menjadi solusi dalam menghadapi narapidana yang sedang dalam kondisi tidak terkendali.

Biasanya, narapidana yang memiliki masalah dengan hukum itu akan merasa enggan, bahkan diperkirakan dapat semakin terpancing emosinya jika berhadapan dengan pihak kepolisian.

"Jadi, sinerji itu bagus sekali. Kita memiliki solusi baru dalam menghadapi massa," katanya.

Ia mengatakan, kehadiran TNI untuk mendukung kinerja kepolisian tidak perlu disalahartikkan dan dianggap menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya aksi militerisme.

Dalam beberapa kejadian di Sumut, kehadiran TNI tersebut justru atas permintaan pihak kepolisian agar proses pengamanan yang dilakukan semakin baik.

Apalagi jika dilihat dari berbagai aturan yang diberlakukan saat ini yang memberikan sinyal kebolehan pelibatan TNI dalam menangani masalah kemnasyarakatan.

"Tidak ada masalah asal komandonya masih di tangan Polri," katanya.

(T.I023/B/N001/S015) 15-07-2013 13:34:35

Pewarta: Irwan
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013