Garut (ANTARA) - Kepolisian Resor Garut melakukan penyelidikan kasus 22 warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, korban penipuan pemberangkatan perjalanan umrah dengan memintai keterangan dan mengumpulkan bukti, juga sedang memburu terduga pelaku penipuan tersebut.

"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan kepada para saksi," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo di Garut, Senin.

Ia menuturkan sudah mendapatkan laporan resmi dari warga yang menjadi korban penipuan pemberangkatan perjalanan umrah, dan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui agenda perjalanan umrah itu.

Kepolisian, lanjut dia, saat ini juga sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang sudah diketahui identitasnya dan diduga menjadi orang yang terlibat dalam kasus penipuan perjalanan umrah tersebut.

"Pelaku masih dalam pengejaran," kata Ari.

Ia mengatakan tercatat warga Garut yang menjadi korban penipuan perjalanan umrah sebanyak 22 orang dengan biaya umrah yang dikeluarkan korban sebesar Rp30 juta per orang, sedangkan bagi warga yang statusnya ustadz atau guru ngaji diberikan keringanan biaya atau subsidi sehingga cukup membayar Rp20 juta per orang.

"Pelaku juga memberikan keringanan kepada para korban dengan mencicil biaya umrah, para korban ada yang sudah membayar Rp6 juta sampai dengan Rp30 juta," kata Ari.

Ia menyampaikan jamaah dari Garut itu dijadwalkan berangkat Oktober 2023, tetapi oleh penyelenggara diundur dengan jadwal berangkat pada 22 November 2023, mereka pun semua berangkat menggunakan bus.

Rombongan selanjutnya menginap di salah satu hotel di daerah Cengkareng, Jakarta, kemudian jamaah menanyakan waktu pemberangkatan berikutnya kepada terduga pelaku, lalu pelaku menyampaikan pemberangkatan diundur lagi.

Korban menilai ada yang salah dalam kegiatan perjalanan umrah itu, kemudian memutuskan untuk pulang ke Garut, lalu melaporkan kejadian terkait penipuan tersebut ke Polres Garut.
Baca juga: Forum Bersama umrahkan korban penipuan travel nakal
Baca juga: Kasus travel umrah lagi, korban PT Global capai 5.000 orang

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023