Nganjuk (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, memfasilitasi investor untuk masuk dan mengembangkan usaha, sebab secara langsung bisa turut meningkatkan perekonomian daerah sekaligus menekan angka tenaga kerja.

Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk Nur Sholekan mengatakan pemerintah kabupaten memang menyiapkan wilayah Nganjuk sebelah utara sebagai area industri.

Saat ini sudah banyak industri yang berinvestasi di Nganjuk termasuk pabrik Moorlife Nganjuk, yang merupakan brand premiumplasticware 100 persen buatan Indonesia.

"Kami tetap bantu investor masuk di Kabupaten Nganjuk. Semua dikoordinasikan dengan baik, karena kami ingin Nganjuk maju pertumbuhan ekonominya, sosial, kesehatan dan kami ingin menjadi daerah yang 'baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur' dengan banyaknya investor yang masuk," katanya di Ngajuk, Senin.

Ia mengatakan, pendirian pabrik ini tentunya berimbas positif. Saat ini, pertumbuhan ekonomi di Nganjuk masih di bawah angka 4,2, sedangkan Pemerintah Provinsi Jatim 5,8. Dengan adanya pabrik yang masuk, menjadi harapan baru agar turut serta mendongkrak perekonomian di Nganjuk.

"Kami juga berharap ada kebijakan dari perusahaan untuk bisa menerima tenaga kerja lokal di Nganjuk untuk bisa bekerja di pabrik. Angka tenaga kerja kami masih cukup tinggi," kata dia.

Sementara itu, Direktur Moorlife Adi Suhono mengatakan pendirian pabrik di Nganjuk ini adalah yang kedua khusus produk Moorlife. Sebelumnya, pabrik pertama di Sidoarjo.

Ia berharap, dengan pendirian pabrik kedua ini selain bisa makin memperbanyak produk sekaligus bisa meningkatkan ekspor.

"Harapan kami produk ini tidak hanya jadi pemenang di negara sendiri tapi juga kuasai pasar global, khususnya Asia. Kami sangat bersemangat dengan pembukaan pabrik kedua dan terbesar ini. Hal ini adalah langkah penting dalam perjalanan kami untuk terus berkontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi Indonesia," kata dia.

Pihaknya juga berkomitmen untuk terus menghasilkan produk plasticware premium berkualitas tinggi yang 100 persen buatan Indonesia serta membuat masyarakat bangga dengan produk buatan dalam negeri.

Untuk kapasitas pabrik di Nganjuk, ia mengatakan adalah 10 ribu ton per tahun. Jumlah itu juga akan ditingkatkan menjadi 30 ribu ton pada lima tahun mendatang. Jumlah itu juga lebih besar ketimbang pabrik di Sidoarjo yang kapasitasnya sekitar 4.000 ton.

Pihaknya juga menambahkan, saat ini ada sekitar 350 orang yang bekerja di pabrik Nganjuk ini. Namun, dengan penambahan kapasitas nantinya tentunya juga menambah jumlah pekerja yang diperkirakan hingga 1.000 orang.

Produk tersebut, kata dia, memang menembus pasar ekspor. Pada Agustus 2022, perusahaan melakukan ekspor ke Filipina dengan muatan senilai Rp50 miliar. Tidak hanya ke Filipina, perusahaan juga melakukan ekspor ke Malaysia dan Singapura, serta aktif ikut pameran di negara lain, seperti Madagaskar, Nigeria, Republik Chili, Rusia, Hong Kong dan Vietnam.

Pabrik di Nganjuk tersebut dibangun di atas tanah seluas 3,5 hektare, dengan proyeksi luas total yang akan mencapai 10 hektare. Dengan luas tersebut, perusahaan menargetkan setiap bulannya mampu memproduksi hingga 800 ton plasticware yang dioperasikan oleh 350 pekerja secara keseluruhan.

Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Sekretaris Daerah Nganjuk Nur Sholekan dan tamu undangan lainnya.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tanam kurma di Bendungan Semantok

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023