Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG dibuka melemah 0,48 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.093,12. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,27 poin atau 0,03 persen ke posisi 939,87.

“Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 7.050-7.120, ” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.di Jakarta, Selasa.

Dari mancanegara, indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada November 2023 kembali melemah di zona kontraksi sebesar 49,4, setelah pada Oktober 2023 berada di level ekspansi sebesar 50, yang diakibatkan jumlah permintaan baru yang menurun.

Dari Asia, Korea Selatan memperoleh surplus neraca perdagangan senilai 3,8 miliar dolar AS pada November 2023, atau surplus enam bulan beruntun, ekspor tumbuh 7,8 persen year on year (yoy), sedangkan impor terkoreksi 11,6 persen (yoy).

Dari dalam negeri, indeks PMI manufaktur Indonesia versi S&P Global pada November 2023 tercatat di level ekspansif sebesar 51,7, atau lebih baik dibandingkan sebelumnya sebesar 51,5, yang disebabkan meningkatnya permintaan baru dan aktivitas produksi.

Secara keseluruhan, industri manufaktur Indonesia berada fase ekspansif dalam 27 bulan beruntun. Investor asing kembali mencatatkan inflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp662,69 miliar pada Senin (04/12), dimana saham Big Banks menjadi yang paling banyak diakumulasi.

Bursa saham AS ditutup melemah pada perdagangan tadi malam (04/12), indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,11 persen, indeks S&P 500 terkoreksi 0,54 persen, dan indeks Nasdaq turun 0,84 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 491,30 poin atau 1,48 persen ke 32.740,00, indeks Hang Seng melemah 163,62 poin atau 0,98 persen ke 16.482,43, indeks Shanghai melemah 20,33 poin atau 0,67 persen ke 3.002,58, dan indeks Straits Times menguat 0,40 poin atau 0,01 persen ke 3.084,48.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023