Jakarta (ANTARA) - Dampak dari perjalanan diagnosis dan pengobatan kanker dapat meninggalkan kesan yang tak terhapuskan pada para penyintas dan orang-orang yang mereka kasihi terutama pengasuh (care giver).

Dalam proses pengasuhan, para pengasuh sering kali mengabaikan kesehatan fisik dan mental mereka sendiri yang akhirnya menyebabkan kelelahan pengasuh.

"Kelelahan yang dialami perawat dapat terwujud dalam berbagai cara, dengan beberapa tanda peringatan umum adalah kelelahan kronis, yang melibatkan perasaan terkuras terus-menerus, baik secara fisik maupun emosional," ucap Samara Mahindra, CEO dan Pendiri CARER yang dikutip dari laman Hindustan Times, Selasa (5/12) waktu setempat.

Mahindra juga mengungkap tanda lain seperti mudah tersinggung dan perubahan suasana hati, di mana pengasuh menjadi mudah frustrasi atau cemas karena tekanan tanggung jawab mereka.

Penarikan diri dari aktivitas sosial dan pertemanan juga merupakan tanda yang memprihatinkan, karena pengasuh mungkin mengasingkan diri. Gangguan tidur sering dialami, dengan kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur.

Baca juga: Apa itu "caregiver"? Berikut tips bila Anda salah satunya

Baca juga: Begini perawatan yang dapat dilakukan pada orang dengan demensia


Terakhir, mengabaikan kesehatan diri sendiri dapat menjadi indikator kelelahan yang signifikan, karena perawat mungkin melewatkan waktu makan, melewatkan janji temu, atau lupa meminum obat yang diresepkan, sehingga memprioritaskan perawatan orang yang dicintai di atas kesejahteraannya sendiri.

"Tanda-tanda ini berfungsi sebagai isyarat penting bagi pengasuh untuk mengenali kapan mereka perlu mengambil langkah-langkah untuk mencegah kelelahan dan memprioritaskan perawatan diri," tambah Mahindra.

Menurut Mahindra, mengatasi kelelahan pengasuh memerlukan pendekatan multifaset untuk memastikan kesejahteraan pengasuh dan kualitas layanan yang diberikan kepada orang yang mereka cintai.

“Salah satu langkah penting adalah mencari bantuan profesional dengan berkonsultasi dengan psikolog atau terapis. Para profesional ini dapat membantu memproses emosi berlebihan yang terkait dengan kelelahan dan menawarkan strategi praktis untuk mengatasinya secara efektif," saran Mahindra.

Membangun sistem pendukung juga sama pentingnya. Jangan ragu untuk menghubungi teman dan keluarga untuk mendapatkan bantuan. Mengalihdayakan tugas-tugas rumah tangga yang dapat dikelola oleh orang lain dapat meringankan sebagian beban pengasuhan.

Baca juga: Pendamping seperti apa yang dibutuhkan pasien kanker?

Selain itu, jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mempekerjakan perawat atau pengasuh profesional untuk memberikan rehat pada diri sendiri.

"Menjauh dari tanggung jawab mengasuh anak, meskipun hanya beberapa jam atau hari, dapat memberikan tenaga yang sangat dibutuhkan. Bersosialisasi dengan teman atau melakukan liburan singkat dapat membantu memulihkan kesehatan fisik dan mental Anda. Selain itu, membekali diri Anda dengan informasi yang tepat adalah hal yang memberdayakan," katanya.

Mempelajari kondisi medis orang yang dikasihi dan pilihan pengobatan yang tersedia dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda dan mengurangi kecemasan, sehingga tugas merawat menjadi lebih mudah ditangani. Dengan menerapkan strategi ini, para pengasuh dapat mengatasi tantangan peran mereka dengan lebih baik sambil menjaga kesehatan dan ketahanan mereka sendiri.

Sementara Dr Mansi Khanderia menyarankan untuk menetapkan rutinitas sehari-hari, menjaga jadwal makan dan tidur yang teratur, dan memasukkan olahraga ke dalam kehidupan mereka.

Berlatih Yoga dan menjaga kebiasaan makan dan tidur yang sehat dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan secara keseluruhan

Pengasuh harus memprioritaskan rasa kasihan pada diri sendiri dan menetapkan tujuan yang realistis untuk diri mereka sendiri. Mendorong mereka untuk mencari bantuan ketika keadaan menjadi sangat berat sangatlah penting.

Baca juga: Upaya saling menguatkan dari penyintas dan pendamping pasien kanker

Baca juga: Dokter sebut perlu ada pelatihan khusus pendamping pasien kanker

Baca juga: Dokter: Siapapun bisa jadi pendamping pasien kanker

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023