Sorong (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR Robert Joppy Kardinal menyebutkan kehadiran Indonesiana.TV sebagai platform yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) guna mendukung pelestarian budaya lokal.
 
"Ini peluang bagi pecinta seni dan budaya di Papua Barat Daya untuk mempromosikan budaya daerah," kata dia di Sorong, Selasa.
 
Kolaborasi Kemendikbudristek melalui Balai Media Kebudayaan (BMK) dengan Komisi X DPR mengajak ratusan pencinta seni dan budaya Papua di Kota dan Kabupaten Sorong untuk menjadi pelopor dalam pelestarian budaya daerah melalui Indonesiana.TV.
 
"Indonesiana.TV itu televisi kebudayaan pertama di Indonesia yang dikelola Kemendikbudristek dengan tujuan membangkitkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal," katanya.
 
Konten-konten Indonesiana.TV ditayangkan di media digital dan dapat disaksikan melalui situs www.indonesiana.tv atau jaringan televisi berlangganan IndiHome kanal 200 (HD) dan 916 (SD).
 
"Hadirnya platform ini tujuannya adalah merangsang generasi muda Papua dan para penggiat seni dan budaya Papua untuk dapat mempromosikan karya maupun kontennya melalui Indonesiana.TV," ujar Robert.

Baca juga: Nadiem: Indonesiana TV wadah majukan kebudayaan RI
 
Platform itu, kata dia, sebagai media promosi segala hal yang berkaitan dengan kebudayaan dan kearifan lokal Papua sehingga budaya setempat tetap dilestarikan secara baik dan optimal.
 
Melalui Indonesiana.TV, kata dia, konten kreator dan para penggiat seni bisa menayangkan karya yang memuat unsur budaya supaya lebih dikenal, baik nasional maupun internasional.
 
Dia menilai cara paling mudah dan tepat untuk melestarikan budaya melalui digital.

"Banyak budaya yang mungkin akan hilang kalau tidak didokumentasikan dan dipublikasikan dari sekarang. Oleh sebab itu saya harap program ini bisa memacu anak muda Papua untuk mendokumentasikan dan melanggengkan budaya masyarakat kita,” kata dia.
 
Ia berpesan kepada masyarakat supaya lebih bijak menggunakan telepon pintar dalam mengakses media sosial untuk kepentingan positif, khususnya pelestarian budaya.
 
“Mulai sekarang jangan membiasakan diri untuk memublikasikan dan membagikan konten kurang positif yang membuat masyarakat luar memberikan stigma buruk terhadap Papua, khususnya Papua Barat Daya. Mari kita masukkan program yang positif, misalnya tentang keunikan budaya Papua atau apapun yang bisa mengundang daya tarik,” kata Robbert.

Baca juga: Ditjen Kebudayaan siapkan Indonesiana TV jadi medium diplomasi budaya
Baca juga: Museum Arkeologi Pulau Onrust larang pengunjung buat konten seram
Baca juga: Pemerintah ajak masyarakat lestarikan budaya lewat konten kreatif

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023