Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan Indonesiana TV yang sudah resmi mengudara sejak 3 September 2021 merupakan wadah untuk memajukan kebudayaan Indonesia.

Nadiem menuturkan selama tiga tahun berjalan pun jangkauan penonton Indonesiana TV semakin luas dengan sajian konten positif terkait budaya yang bisa dinikmati masyarakat Indonesia dari seluruh latar belakang dan usia.

“Melalui kanal Indonesiana kami berupaya mewujudkan visi pemajuan kebudayaan yakni Indonesia bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan, dan menyejahterakan,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Kanal Budaya Indonesiana – Indonesiana TV dapat diakses melalui laman www.indonesiana.tv dan kanal Indonesiana.TV di jaringan televisi kabel Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), serta media sosial.

Berdasarkan data dari MediaHub hingga kini jangkauan penonton melalui jaringan televisi kabel Indihome sudah mencapai 66.396 penonton per bulan sedangkan melalui laman pada periode Januari-Juni 2023 sebanyak 385.331 penonton.

Baca juga: Ditjen Kebudayaan siapkan Indonesiana TV jadi medium diplomasi budaya

Baca juga: Pidi Baiq apresiasi kanal budaya dari Kemendikbudristek


Indonesia adalah negara pertama di dunia yang memiliki Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) untuk mengukur pemajuan kebudayaan diantaranya berdasarkan warisan budaya, ketahanan sosial budaya, pendidikan, ekonomi budaya, gender, budaya literasi, dan ekspresi budaya.

Nadiem menyebutkan skor IPK mengalami kenaikan dari 2018 ke 2019 namun nilai aspek ekspresi budaya masih rendah, yakni 37,14 dari rentang nilai 0 sampai dengan 100 karena media yang menjadi sarana pembelajaran dan interaksi budaya masih terbatas.

Oleh sebab itu, kanal Indonesiana hadir karena belum adanya media resmi dari Indonesia yang menjadi wadah diplomasi budaya secara internasional.

Secara teknis dalam penyusunan materi penyiarannya, Kanal Indonesiana bermitra dengan masyarakat, serta para pelaku dan komunitas seni budaya sebagai kunci penggerak budaya.

Keberadaan kanal budaya yang inklusif dan relevan, dinilai Nadiem penting untuk menumbuhkan rasa kepemilikan bersama atas kebudayaan Indonesia yang luar biasa kaya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid berharap agar publik berpartisipasi dalam mengembangkan dan memanfaatkan Kanal Indonesiana.

“Partisipasi yang diharapkan adalah seluas mungkin, di semua kanal. Kita betul-betul ingin melihat karya dan ekspresi dan mencari produksi yang keren-keren di seluruh daerah,” ujar Hilmar.

Baca juga: Seri monolog "Di Tepi Sejarah" disiarkan di kanal budaya Indonesiana

Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan Merdeka Belajar kanal budaya Indonesiana
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023