Jakarta (ANTARA) - Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan proses Pemilihan Umum (Pemilu) yang berjalan satu putaran akan lebih baik bagi pasar saham Indonesia, dibandingkan berjalan dua putaran.

“Satu putaran lebih baik dibandingkan dua putaran. Karena, kalau dua putaran itu kondisi politik kita tidak stabilnya lebih lama, kalau satu putaran langsung cepat,” ujar Ike dalam Monthly Market Outlook: Melihat Peluang Investasi di Sektor Pilihan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa.

Ike menegaskan bahwa semakin Pemilu cepat selesai, maka akan semakin cepat kebijakan akan lebih stabil, sehingga akan semakin bagus bagi pasar saham Indonesia.

Setahun sebelum Pemilu, Ia menjelaskan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang biasanya mengalami penurunan karena kondisi politik yang belum stabil, yang mana pelaku pasar masih cenderung mencermati dinamika yang sedang terjadi.

Baca juga: Saat pelemahan bursa di kawasan Asia, IHSG ditutup menguat

“Kita masih menerka-nerka, kalau nomor ini yang menang gimana ya. Kita belum tahu arah kebijakan gimana, apakah akan pro ke market atau tidak, sektor mana yang akan diuntungkan,” ujar Ike.

Menurut dia, saat ini pergerakan IHSG cenderung stabil karena situasi menjelang Pemilu 2024 yang masih bisa dikontrol oleh pemerintah.

“Mau ada pemilu atau tidak, asalkan putarannya satu kali dan tidak terlalu lama, seharusnya tidak mengganggu dari sisi bisnis, baik dari saham ataupun penerbitan obligasi,” ujar Ike

Dalam kesempatan sama, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan tahun politik tidak akan terlalu berdampak besar bagi pasar modal Indonesia, yang mana pelaku pasar akan fokus terhadap kinerja perusahaan dibandingkan ketegangan politik.

Baca juga: IHSG melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global

“Tahun politik, investor akan melihat kinerja perusahaan. Jika ekonomi tetap berjalan baik, maka IHSG juga akan berjalan baik. Jadi investor fokuslah pada emiten dibanding ketegangan politik,” ujar Ishfan.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023