Hangzhou (ANTARA) - Luas penggunaan lahan konstruksi per unit produk domestik bruto (PDB) di China menurun 18,9 persen dalam lima tahun terakhir hingga tahun 2022.

Hal itu terjadi seiring upaya negara tersebut untuk menghemat sumber daya dan menjaga ekologi alamnya, demikian ungkap Menteri Sumber Daya Alam China Wang Guanghua.

Dalam sebuah forum tentang sumber daya alam (SDA) dan peradaban ekologis, Senin (4/12), di Hangzhou, Wang mengatakan bahwa melalui kontrol yang ketat terhadap reklamasi laut, China telah memastikan tingkat retensi garis pantai alami tidak kurang dari 35 persen.

Kementerian tersebut juga mendukung pengembangan energi bersih, seperti tenaga fotovoltaik dan tenaga bayu, dalam upaya untuk terus maju demi mengejar tujuan China mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060, jelas Wang.

Menurut Wang, China telah mengorganisasi dan mengimplementasikan proyek perlindungan dan restorasi terpadu yang mencakup gunung, sungai, hutan, ladang, danau, padang rumput, dan pasir, dengan total area perawatan mencapai 80 juta mu (sekitar 5,33 juta hektare) dalam beberapa tahun terakhir.

Pada saat yang sama, China telah menyelesaikan restorasi ekologis hampir 4,35 juta mu (sekitar 290.000 hektare) tambang yang ditinggalkan, merenovasi dan merestorasi 2.000 kilometer garis pantai, memperbaiki 600.000 mu (sekitar 40.000 hektare) lahan basah pesisir, dan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang mengalami peningkatan bersih luas area hutan bakau, ujar Wang.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023