Jakarta (ANTARA News) - Pelayanan paliatif terintegrasi harus segera diwujudkan di Indonesia mengingat banyaknya jumlah pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa.

"Seharusnya pelayanan paliatif sudah terintegrasi di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia termasuk dalam hal pembayaran dan jenis jasa medik perawatannya," kata salah satu tim perawat di Rumah Rachel, Susi Susilawati, dalam temu media "Komitmen Novartis Membantu Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien: Tekankan Manfaat Asuhan Paliatif" di Jakarta, Selasa.

Susi mengatakan untuk mewujudkan itu diperlukan komitmen bersama termasuk pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang membuat pengobatan paliatif digunakan secara luas untuk mengobati penyakit yang mengancam jiwa.

Paliatif merupakan perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh dengan tujuan mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan dukungan kepada keluarganya.

"Kalau di luar negeri pelayanan paliatif sudah sedemikian baik sehingga sudah menyatu dengan pengobatan kuratif biasa di rumah sakit-rumah sakit," kata dia.

Salah satu sebab kurang populernya perawatan paliatif di Indonesia, menurut manager program Rumah Rachel Nur Hanita, kurangnya dukungan pemerintah.

"Salah satu contohnya adalah susahnya mengurus ijin pendirian hospis yang menyelenggarakan asuhan paliatif, ijinnya masih simpang siur apakah harus ke Dinas Sosial atau ke mana," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013