Makassar (ANTARA) - Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin menargetkan provinsi tersebut menjadi yang pertama kalinya di Indonesia yang bebas inflasi cabai.

Bahtiar dalam keterangannya yang diterima di Makassar, Rabu, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah melalui program 50 juta bibit cabai dan secara agresif mulai dijalankan pada akhir tahun ini.

"Di tahun depan entah di triwulan pertama atau kedua, kita bisa deklarasi Sulsel itu provinsi pertama dalam sejarah sejak Indonesia merdeka bebas dari inflasi cabai. Sebab, sejak Indonesia merdeka, sekitar 70 tahun lalu belum ada provinsi di Indonesia yang bebas inflasi cabai sampai hari ini. Kita diskusikan tiap minggu tidak diselesaikan hulunya," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur Sulsel sertakan tim inflasi pantau harga di Pasar Maros

Terkait dengan produksi komoditas cabai di Sulsel, Bahtiar mengatakan cukup besar dan tersebar di sejumlah daerah, seperti Cabai Katokkong Toraja, Cabai Solo II di Enrekang, di Kabupaten Wajo, dan beberapa daerah lainnya dengan jumlah lahan yang mencapai ribuan hektare yang disuplai ke berbagai daerah melalui Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas).

Bahtiar mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan produksi cabai di Sulsel tidak lain untuk membantu menekan inflasi di daerah ini.

Menurutnya, dari sisi jumlah, cabai di Sulsel kelebihan, tapi inflasi juga masih cukup tinggi. Itu disebabkan penjualan cabai di pasar tidak berfokus pada pasar industri dan rumah makan saja.

Sementara terkait pelaksanaan rapat koordinasi daerah dan peluncuran hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, ia berharap BPS Sulsel dan pemerintah kabupaten/kota dapat terus melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya turut berpartisipasi menekan inflasi di daerah ini.

Bahtiar menyampaikan tema pelaksanaan kegiatan 'Data ST2023 untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Sulawesi Selatan' ini sejalan dengan upaya pemprov melalui program prioritas pada masa transisi terkait dengan ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.

Beberapa sektor pertanian yang akan menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam menjalankan kedaulatan pangan, kata Bahtiar, salah satunya kedaulatan pangan cabai yang akan membantu menekan inflasi di Sulsel. Mengingat, harga cabai pada tahun depan diperkirakan akan melonjak.

Baca juga: BPS catat inflasi tahunan Sulsel pada Oktober 2023 sebesar 2,89 persen

Baca juga: Pj Gubernur Sulsel bagikan bibit cabai di Bone


Kepala BPS Provinsi Sulsel Aryanto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Sulsel, Kepala BPS Kabupaten/Kota, dan  masyarakat yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam pelaksanaan ST 2023.

Pelaksanaan ST2023, kata Ariyanto, melibatkan seluruh pihak, termasuk Kepala BPS Kabupaten/Kota dan jajarannya yang telah bekerja keras menyukseskan Sensus Pertanian Tahun 2023. Petugas yang dikerahkan dalam pelaksanaan sensus pertanian 2023 ini sebanyak 8.036 petugas lapangan, dan 1.561 petugas pengelola.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023