Wuhan (ANTARA) - Sebuah bendungan berusia 5.100 tahun, lengkap dengan waduk dan saluran pelimpah, telah diidentifikasi sebagai proyek pemeliharaan air paling awal di China.

Mampu mengendalikan banjir dan irigasi, Bendungan Xiongjialing merupakan bagian dari situs peninggalan Qujialing di Kota Jingmen, Provinsi Hubei, China tengah, tempat budaya Neolitikum menanam padi pernah berkembang pesat.

Bendungan itu dibangun sekitar 5.100 tahun yang lalu di anak sungai Qingmudang dan kemudian diperluas baik tinggi maupun lebarnya, ujar Tao Yang dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Hubei.

Bendungan yang sudah ada itu berukuran tinggi 2 meter dan panjang 180 meter. Bendungan tersebut memiliki sebuah waduk di sebelah timur dan area irigasi seluas 8,5 hektare di sebelah barat, menurut Tao. Di area irigasi tersebut ditemukan persawahan prasejarah, imbuh Tao.

Bendungan tersebut dibangun menggunakan tanah lokal, yang dicampur dengan akar tanaman untuk meningkatkan ketangguhan strukturnya, papar Tao lebih lanjut. Sebuah saluran pelimpah terletak di sisi utara waduk itu, yang memungkinkan pembuangan air berlebih selama musim banjir.
 
 Foto udara yang diambil pada 4 Desember 2023 ini menunjukkan pemandangan situs peninggalan Qujialing di Jingmen, Provinsi Hubei, China. (Xinhua/Xiao Yijiu)  


Tujuan utama dari proyek air ini diyakini adalah untuk mengairi sawah, yang menunjukkan bahwa masyarakat zaman dahulu di daerah tersebut telah belajar memanfaatkan air alih-alih sekadar menerapkan langkah-langkah pencegahan banjir, kata He Nu, seorang peneliti di Institut Arkeologi di bawah Akademi Ilmu Sosial China. 

Situs peninggalan Qujialing terkenal sebagai tempat penemuan beras berkarbonasi pertama di sepanjang bagian tengah Sungai Yangtze, jalur air terpanjang di China.

Para peneliti mengatakan bendungan tersebut menggambarkan lebih lanjut bahwa pada Zaman Neolitikum, daerah itu memiliki pertanian padi yang sudah berkembang mapan, mengingat pertanian ini sangat bergantung pada irigasi.

"Dataran Jianghan memiliki jaringan sungai yang padat dan sumber air yang melimpah, serta musim hujan dan musim panas yang terkadang tidak menentu, jadi menyimpan air agar dapat digunakan dengan lebih baik sekaligus mencegah banjir sangatlah penting," imbuh Tao. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023