Kesepakatan OPEC+ tidak banyak mendukung harga dan mengingat penurunan (empat) hari setelahnya, para pedagang jelas tidak terkesan.
New York (ANTARA) - Harga minyak turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) di tengah di tengah keraguan atas pengumuman pengurangan pasokan sukarela OPEC+ pada pekan lalu.

Minyak mentah berjangka Brent turun 83 sen atau 1,1 persen ke posisi 77,2 dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Desember turun 72 sen atau 1 persen menjadi 72,32 dolar AS per barel.

"Kesepakatan OPEC+ tidak banyak mendukung harga dan mengingat penurunan (empat) hari setelahnya, para pedagang jelas tidak terkesan,” kata analis pasar senior UK & EMEA Craig Erlam.

Baca juga: Analis sarankan wait and see emiten minyak pascadiskusi OPEC+

Penutupan kemarin merupakan penutupan terendah bagi kedua patokan minyak mentah tersebut sejak 6 Juli. Bagi WTI, ini adalah pertama kalinya sejak Mei harga turun selama empat hari berturut-turut.

Penurunan harga terjadi meskipun ada komentar dari Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak bahwa OPEC+ siap memperdalam pengurangan produksi minyak pada kuartal pertama 2024 untuk menghilangkan spekulasi dan volatilitas jika tindakan yang ada untuk memangkas produksi tidak cukup.

Pada 30 November, OPEC+ menyetujui pengurangan produksi sukarela sekitar 2,2 juta barel per hari untuk kuartal pertama 2024. Namun setidaknya 1,3 juta barel per hari dari pemotongan tersebut merupakan perpanjangan dari pembatasan sukarela yang sudah dilakukan Arab Saudi dan Rusia pada 2024.

"Unsur sukarela dalam kesepakatan ini membuat pasar mempertanyakan apakah pengurangan pasokan akan benar-benar berlaku,” kata analis pasar keuangan perusahaan jasa keuangan Amerika StoneX Fiona Cincotta.

Baca juga: Minyak turun di tengah ketidakpastian soal pengurangan pasokan OPEC+

Kremlin mengatakan pengurangan produksi OPEC+ akan membutuhkan waktu untuk mulai dilaksanakan. Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi anggota OPEC di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi pada Rabu dan menjamu Presiden Iran Ebrahim Raisi di Moskow pada Kamis (7/12).

Pendapatan minyak dan gas Rusia turun pada November menjadi 961,7 miliar rubel (10,53 miliar dolar AS) dari 1,635 triliun rubel pada bulan sebelumnya karena sifat siklus pembayaran pajak berbasis laba.

Eksportir minyak terbesar Arab Saudi menurunkan harga minyak mentah Arab Light untuk pelanggan Asia pada Januari untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, sebagai reaksi terhadap melemahnya premi di pasar fisik di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan.

Sementara itu, Perusahaan Minyak Nasional Libya, anggota OPEC, mengatakan pihaknya berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan produksi minyak menjadi 2 juta barel per hari dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Dalam pasokan AS, persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS meningkat dalam sepekan hingga 1 Desember, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa (5/12).

Stok minyak mentah naik 594.000 barel pada pekan yang berakhir 1 Desember, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Stok bensin naik 2,8 juta barel, sementara persediaan sulingan naik hampir 1,9 juta barel.


Sumber: Reuters

Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023