Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Rabu sore masih berada dalam area negatif atau melemah sebesar 20 poin terhadap dolar AS menjelang pernyataan The Fed mengenai stimulus keuangan AS.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp10.030 dibanding posisi sebelumnya Rp10.010 per dolar AS.

"Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang dunia, termasuk dengan rupiah menjelang testimoni ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengenai kelanjutan stimulus keuangan AS," kata analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan sebagian kalangan mengekspektasikan bahwa The Fed akan perlambat stimulus moneternya menyusul perkiraan sektor perumahan akan meningkat.

"Dolar AS tidak mungkin untuk di jual dalam jangka panjang dalam kondisi saat ini," kata dia.

Ia menambahkan sulit mengharapkan penguatan mata uang Indonesia yang berkelanjutan seiring masih minimnya sentimen positif di dalam negeri maupun eksternal.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan rupiah masih di area negatif, intervensi yang dilakukan BI di pasar uang diperkirakan sedikit berkurang.

Ia menilai kebijakan BI untuk menaikan suku bunga acuan (BI rate) belum berdampak positif seiring dengan perekonomian nasional yang sedang melambat.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp10.040 dibanding posisi sebelumnya (16/7) Rp10.036 per dolar AS.
(KR-ZMF/S025)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013