Rio de Janeiro (ANTARA News) - Carlos Dunga, mantan pemain tengah dan kapten Brazil saat meraih gelar juara Piala Dunia 1994, Senin secara mengejutkan ditunjuk sebagai pelatih baru tim nasional negeri itu yang menurut pimpinan sepakbola Brazil merupakan bagian dari suatu awal baru bagi skuad itu. Dunga (42), yang tidak memiliki pengalaman melatih satu tim sepakbola sebelumnya, merupakan pilihan tim kuda-hitam untuk menggantikan Carlos Alberto Parreira, yang mundur Rabu lalu setelah tidak berhasil mengantar Brazil ke babak final Piala Dunia 2006 di Jerman karena tersingkir pada babak perempat final oleh Perancis. Konfederasi Sepakbola Brazil (CBF) menyatakan di situs resminya bahwa Dunga telah menyetujui persyaratan setelah melakukan pertemuan dua jam dengan Presiden CBF Ricardo Teixeira. CBF tidak menyatakan berapa lama Dunga akan bertugas tetapi ia mengatakan pengangkatannya ini merupakan bagian dari suatu restrukturisasi susunan tim nasional dengan target juara Piala Dunia 2010 dan 2014. Brazil harus "menunjukkan kebulatan tekad yang sama yang saya tunjukkan sewaktu sebagai pemain," ujar pemain tengah tersebut setelah penugasan dirinya sebagai pelatih baru timnas Brazil diumumkan Teixeira. "Motivasi dan keinginan kuat untuk menang merupakan dasar pokok bagi siapa pun yang ingin mengenakan kaus tim nasional Brazil," tambahnya. Ia akan melakukan debutnya sebagai pelatih Selecao dalam suatu pertandingan persahabatan pada 16 Agustus mendatang melawan Norwegia di Oslo. Tetapi tujuan menyeluruhnya ialah memimpin Brazil meraih tropi keenamnya pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Terpilihnya Dunga menandai dimulainya suatu perombakan dalam tim Brazil, termasuk kerjasama yang lebih erat antara pelatih nasional dan sejumlah pelatih timnas pemain belia, demikian pernyataan CBF, se[erti dilaporkan Reuters dan DPA. Dalam pencarian pelatih itu, tawaran Teixeira ditolak oleh pelatiah kelahiran Brazil, Luiz Felipe Scolari, yang memimpin negerinya menjadi juara Piala Dunia 2002 dan membawa Portugal mencapai babak semifinal pada Piala Dunia tahun ini. Dunga, pemain tengah yang terkenal dengan semangat juangnya, menjadi kapten tim Brazil pada Piala Dunia 1994 dan kembali memakai tanda kaptennya emapt tahun kemudian saat Brazil menjadi juara kedua karena kalah dari Perancis dalam babak final Piala Dunia 1998. Ia juga memperkuat timnas Brazil pada Piala Dunia 1990. Sebelumnya mantan pelatih Real Madrid Vanderlei Luxemburgo dan mantan pelatih Peru Paulo Autuori menjadi calon favorit pengganti Parreira. Semetara Scolari akan tetap melatih Portugal hingga 2008. Dunga bakal menghadapi tugas yang berat untuk melakukan perombakan dalam tim dan salah satu keputusan pertamanya ialah menentukan karir internasional pemain depan Ronaldo, yang tidak tampil maksimal pada Piala Dunia lalu. Data dan fakta Dunga * Nama aslinya adalah Carlos Caetano Bledorn Verri. Nama panggilannya itu, Dunga, merupakan terjemahan bahasa Portugal atas karakter Dopey dalam film Putri Salju dan Tujuh Kurcaci. * Ia dituding sebagai penyebab kekalahan Brazil dalam pertandingan final Piala Dunia 1990 dimana Brazil kalah dari Argentina. Masa itu dikenal menjadi "Era Dunga", diduga karena Brazil mengganti gaya tradisional mereka dengan permainan keras menjegal lawan (hard-tackling) yang disimbolkannya. * Emapt tahun kemudian, ia kembali dengan gayanya itu untuk memimpin timnya yang membuat Brazil menjadi juara Piala Dunia 1994. * Dunga juga menjadi kapten pada Piala Dunia ketiganya tahun 1998 namun kali ini petualangannya harus berakhir dengan mengecewakan karena mereka kalah 3-0 dari Perancis dalam pertandingan final, yang merupakan pertandingan internasionalnya yang terakhir. Namun saat itu, Dunga dikenal sebagai seorang penjegal, distributor bola dan pemimpin yang penuh inspirasi. * Tahun 1999, Ia kembali ke Internacional, klub tempat ia memulai karirnya, dan kendati ia beberapa kali tidak dimainkan oleh pelatih Emerson Leao, ia berhasil mencetak gol yang menyelamatkan klubnya itu dari degadrasi. * Dunga juga bermain dalam tim Brazil yang memenangkan piala Copa America tahun 1999. * Karir klubnya juga membawanya ke Italia, Jerman dan Jepang. (*)

Copyright © ANTARA 2006