Pemerintah atau Negara mengintervensi langsung migrasi penduduk. Migrasi penduduk pada era globalisasi ini sangat cepat,"
Tegal (ANTARA News) - Kebijakan politik pemerintah soal migrasi sangat jelas untuk melindungi rakyat agar terhindar dari praktik perdagangan atau penyelundupan manusia, kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat.

"Pemerintah atau Negara mengintervensi langsung migrasi penduduk. Migrasi penduduk pada era globalisasi ini sangat cepat," kata Jumhur dalam ceramah umum di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan di Tegal, Jawa Tengah, Rabu.

Di hadapan ratusan taruna sekolah kedinasan milik Kementerian Perhubungan itu, Jumhur memompa semangat keindonesiaan sebagai bangsa yang besar, tangguh, dan maju dengan berbagai keunggulan bangsa.

Jumhur yang juga keluarga besar Perhubungan (ayah mertuanya mantan Dirjen Perhubungan Udara yang kini menjabat Staf Ahli Menteri Perhubungan) datang ke kampus itu dengan upacara kehormatan semimiliter dengan upacara dan penyambutan pedang pora.

Kepala BNP2TKI menegaskan pada umumnya negara-negara maju ditandai dengan kebijakan langsung negaranya atas persoalan migrasi yang berjalan baik.

"Sebaliknya, migrasi yang tidak diatur membuat negara juga tak terurus," katanya.

Menurut Jumhur, terdapat dua rezim keimigrasian yang dianut oleh berbagai negara di dunia yakni migrasi progresif dan migrasi konservatif.

Negara-negara yang menganut migrasi progresif seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Malaysia, mempermudah dalam penerimaan tenaga kerja asing yang masuk ke negara mereka sepanjang rakyatnya membutuhkan.

"Sehingga kemajuannya negara mereka pun sangat nyata, tidak masalah penduduk asli negaranya lebih sedikit dibandingkan pendatangnya seperti Qatar penduduk aslinya sekitar 300 ribu jiwa tetapi ditambah dengan pendatang asing mencapai 1,5 juta jiwa. Kemajuannya pun sangat luar biasa," katanya.

Sedangkan di negara-negara yang menganut migrasi konservatif seperti terjadi di Eropa, katanya, mempersulit kehadiran tenaga kerja asing atau pendatang padahal rakyatnya membutuhkan untuk menggerakkan berbagai sektor industrinya.



Komitmen Kuat

Dalam ceramah umum yang diselenggarakan dalam rangkaian Safari Ramadhan VI BNP2TKI itu, Jumhur menyampaikan jawaban dalam Bahasa Inggris untuk menjawab pertanyaan para mahasiswa politeknik itu yang juga disampaikan dalam Bahasa Inggris.

Pemerintah, katanya, berkomitmen kuat membawa bangsa Indonesia menang dalam persaingan globalisasi atas berbagai negara lain.

Indonesia harus diuntungkan menjadi bangsa yang bermanfaat bagi bangsa lain, katanya.

Apalagi, menurut dia, di banyak kompetisi internasional, Indonesia berkali-kali menang dalam olimpiade fisika, matematika, robotik, dan sebagainya yang mengandalkan kerja otak. `Brain` dan gen bangsa Indonesia sesungguhnya lebih unggul dibanding bangsa lain," katanya.
(B009/Y008)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013