Dubai (ANTARA) - Lebih dari 1.500 pegawai di badan federal pemberantas pembalakan liar Brazil menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi bekerja dari Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, menurut surat yang ditandatangani para pekerja itu yang dikaji Reuters pada Rabu (6/12).

Para pegawai ditugaskan Lula untuk bertindak lebih keras terhadap aksi penggundulan hutan, sebagai bagian penting dari kampanyenya untuk meneguhkan kembali posisi Brasil sebagai pemimpin dalam isu perubahan iklim, antara lain dengan menerapkan denda bagi pelanggaran lingkungan hidup.

Tingkat deforestasi di hutan hujan Amazon Brazil menurun hingga 50 persen pada 10 bulan pertama kepresidenan Lula, tetapi para pegawai mengatakan mereka dibayar rendah dengan beban kerja yang berat sementara Lula memamerkan kesuksesan mereka pada KTT Iklim COP28 di Dubai.

Amazon yang merupakan kawasan hujan hujan terbesar dunia, berperan vital untuk menahan perubahan iklim karena menyerap dalam jumlah besar gas rumah kaca pemicu pemanasan global.

Para pegawai di badan federal penegakan hukum lingkungan Ibama dan pengelola hutan ICMBio menuduh Lula "tidak setia" dan mengatakan kondisi pekerjaan yang buruk akan mengancam perjuangan melawan pembalakan liar.

Kepala Ibama, Rodrigo Agostinho, yang ditunjuk oleh Lula, mengatakan para pekerja memiliki pendapat yang benar. "Sebagian dari hasil penanggulangan penggundulan hutan adalah hasil dari pekerjaan mereka," kata Agostinho kepada Reuters di sela-sela COP28.

"Ini adalah tuntutan yang adil dari pihak mereka tetapi kami tetap bekerja dalam keterbatasan," lanjutnya.

Agostinho mengatakan telah mengutarakan harapannya untuk menambah jumlah pegawai tahun depan dan menyalahkan Kongres yang menahan persetujuan anggaran.

Kementerian Lingkungan Hidup Brazil mengatakan berniat untuk menambah 3.000 pekerja di Ibama dan ICMBio tahun depan.

Kantor kepresidenan Lula mengalihkan pertanyaan ke Kementerian Manajemen yang belum memberikan tanggapan. ICMBio juga tidak merespon permintaan komentar.

Tingkat penggundulan hutan meningkat di bawah pendahulu Lula, Jair Bolsonaro.

Bolsonaro bertekad membuka area di Amazon untuk pertanian dan pertambangan, dengan argumen untuk mengentaskan kemiskinan di kawasan tersebut.

Bolsonaro juga melemahkan badan-badan konservasi dan secara terbuka mengkritik mereka karena mengeluarkan denda untuk pelanggaran di bidang lingkungan.

Baca juga: KTT negara-negara Amazon hadapi masalah minyak dan penggundulan hutan
Baca juga: Kekeringan akut landa Amazon, Brazil umumkan keadaan darurat
Baca juga: Inggris siap sumbang Rp1,4 triliun untuk Dana Amazon


Sumber: Reuters
 

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023