Bantuan yang kami berikan walaupun tidak besar, tetapi bisa dinikmati.
Denpasar (ANTARA) - PT Angkasa Pura Supports memberikan jaminan sosial berupa perlindungan ketenagakerjaan kepada 100 pekerja rentan di Denpasar, Bali melalui kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Angkasa Pura Support I Dewa Gede Mahayana saat menyerahkan bantuan secara simbolis, di Graha Nawasena Rumah Harapan, Kota Denpasar, Kamis, menjelaskan kegiatan ini merupakan upaya perusahaan dalam membantu sesama.

Menurut dia, kegiatan CSR yang dilakukan merupakan kewajiban perusahaan untuk bisa membantu pekerja rentan dalam mendapatkan hak yang sama seperti pekerja lainnya.

“Bantuan yang kami berikan walaupun tidak besar, tetapi bisa dinikmati. Kami berharap semua ini bisa menjadi langkah yang baik, agar mereka terus bisa mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja,” kata I Dewa didampingi Plt Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura Supports Bambang Arsanto.

I Dewa menyebutkan, dengan memberikan bantuan para pekerja rentan, diharapkan perusahaan lain juga melakukan hal yang sama. Sehingga, para pekerja rentan atau penyandang disabilitas bisa memberikan hal baik untuk dirinya sendiri, orang lain maupun bangsa dan negara.

“Untuk tahap pertama ada 100 orang yang kami bantu mudah-mudahan nanti bisa kita tambah jumlahnya bekerja sama dengan perusahaan lain. Sehingga ke depan mereka (penyandang disabilitas, Red) mendapat kehidupan yang lebih layak dan lebih dihargai di masyarakat,” ujarnya.
PT Angkasa Pura Supports memberikan jaminan sosial berupa perlindungan ketenagakerjaan secara simbolis, di Graha Nawasena Rumah Harapan, Kota Denpasar, Bali, Kamis (7/12/2023). ANTARA/HO-PT Angkasa Pura Supports

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Denpasar Cep Nadi Yunandar menerangkan, program yang diberikan yakni program Sertakan yang artinya Sejahterakan Pekerja di Sekitar Anda.

Jaminan sosial yang diberikan yakni perlindungan kerja dan meninggal dunia. Ketika peserta meninggal dunia, anak yang bersangkutan akan dibiayai.

“Jadi jika pekerja rentan ini mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia, keluarganya tidak terbebani. Bahkan mendapat uang senilai Rp42 juta, dan jika mengalami kecelakaan kerja, biaya perawatannya ditanggung sampai sembuh,” ujar Cep Nadi.

Ia berharap perusahaan lain bisa meniru Angkasa Pura Supports, mengingat saat ini masih banyak pekerja rentan yang ada.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengapresiasi kegiatan CSR yang dilakukan. Ia menyebutkan bahwa Kota Denpasar juga sangat memberdayakan disabilitas yang ada.

“Ini seperti gayung bersambut. Kami sebenarnya sangat mengharapkan anak-anak disabilitas bisa berbuat lebih. Bahkan di radio kita, anak-anak disabilitas kita jadikan mereka penyiar radio,” ujarnya.

Dia menyadari, pemerintah tidak bisa berjalan tanpa ada dukungan dari pihak lain untuk memberdayakan semua disabilitas. Bahkan, kata dia, semua anak disabilitas mempunyai kapasitas yang sama seperti orang normal.

“Kami ingin kota merangkul disabilitas dengan membangun rumah berdaya, sehingga mereka bisa mandiri. Meski apa yang kami lakukan belum sempurna dan harus dilakukan secara bertahap,” kata I Gusti Ngurah Jaya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmi Saraswaty serta para penyandang disabilitas yang diberikan bantuan dan kelompok pengendara ojek online Kota Denpasar.
Baca juga: Angkasa Pura : Bandara Pattimura Ambon masih status Internasional
Baca juga: AP I raih predikat Leadership A di ESG Disclosure Transparency Awards

 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023