Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memitigasi potensi bencana di Jawa Barat, khususnya memasuki musim hujan.

"Kami ingin berkoordinasi dengan Badan Geologi, khususnya memitigasi bencana karena saat ini kita sudah memasuki musim hujan yang ekstrem dengan banyak terjadi longsor dan gerakan tanah. Kami mengunjungi Badan Geologi ingin tahu lebih detail seperti apa dan apakah bisa dihindari," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Badan Geologi Bandung, Jumat.

Bey juga mengapresiasi Kementerian ESDM yang telah meluncurkan portal atau laman web yang menampilkan berbagai informasi terkait geologi di Indonesia, yang bisa diakses oleh semua masyarakat dengan bisa dilihat bagaimana situasi di lokasi.

"Di dalamnya ada wilayah atau situasi berwarna merah yang berarti harus siaga, tapi mohon diingat jangan panik, namun ini menuntut kita lebih waspada lagi, tapi tidak perlu ditanggapi berlebihan," ujarnya.

Peringatan ini, juga sebagai informasi untuk masyarakat dalam membangun satu bangunan agar disesuaikan dengan potensi kebencanaan yang ada seperti gempa.

Baca juga: Kabupaten/kota di Jabar diminta mitigasi hadapi musim hujan

Baca juga: Pemkab Cianjur lakukan berbagai cara antisipasi banjir perkotaan


"Misalnya di lokasi itu, dengan membangun rumah yang lebih tahan terhadap gempa, yang anti gempa," ucapnya.

Selain dengan Badan Geologi, Bey mengatakan pihak Pemprov Jabar juga berkoordinasi dengan berbagai pihak lainnya, termasuk TNI dan Polri sebagai antisipasi dalam menghadapi bencana.

"Tadi pagi juga kami melakukan apel siaga menghadapi bencana, dan sejauh ini semua sudah bekerja dengan baik. Contoh di Purwakarta, di Bandung Barat ada longsor, dengan cepat alat berat dikirimkan sehingga segera tertanggulangi. Dengan koordinasi yang lebih baik, potensi bencana bisa dimitigasi dan ketika terjadi bencana segera direspon agar masyarakat bisa beraktivitas kembali," ucapnya.

Terkait dengan informasi kebencanaan, kata Bey, selain bisa didapatkan melalui portal, juga ada layanan telefon nomor 136 yang berguna untuk memberikan konfirmasi dan informasi terkait bencana yang terjadi.

"Jika masyarakat ingin tahu apakah berita letupan gunung berapi dan pergerakan tanah benar atau tidak, bisa menghubungi call center itu. Jabar adalah provinsi rawan bencana, tentunya kita harus hati-hati dan jangan panik tapi harus waspada," ujar dia menambahkan.

Baca juga: BNPB minimalisasi dampak bencana dengan peringatan dini di Jabar

Baca juga: Sejumlah kecamatan di Sukabumi dilanda bencana hidrometeorologi

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023