London (ANTARA News) - Penulis J.K Rowling merasa "sangat marah" setelah mengetahui nama samaran yang digunakan untuk menulis novel "The Cuckoo's Calling", Robert Galbraith, dibocorkan oleh firma hukum yang ia percaya.

Rowling menemukan nama samarannya itu dibocorkan oleh firma hukum Russells, yang menurutnya "dapat dipercaya".

"Saya merasa sangat marah karena kepercayaan saya disalahgunakan," katanya, melalui pernyataan, seperti yang diberitakan BBC.

"Hanya segilintir orang yang tahu nama samaran saya dan rasanya tidak menyenangkan harus bertanya-tanya bagaimana seseorang perempuan yang belum saya kenal sebelumnya, hingga Minggu malam, mengetahui sesuatu yang bahkan kebanyakan teman lama saya tidak tahu," tambahnya.

Russells Solicitors pun menyatakan permintaan maafnya. Melalui pernyataan, disebutkan bahwa istri pengacara perusahaan tersebut, Chris Gossage, berkata pada seseorang sahabatnya, Judith Callegari, bahwa Robert Galbraith sebenarnya Rowling.

Menurut perusahaan, peristiwa itu terjadi saat "percakapan pribadi" dan terjadi "di antara orang sangat dipercaya".

Callegari kemudian mengungkapkan nama samaran Rowling kepada seorang jurnalis Sunday Times melalui Twitter pada 9 Juli.

Spekulasi beredar bahwa hal tersebut merupakan salah satu trik pemasaran. Tapi Russells membantah rumor tersebut.

"Kami mengonfirmasi bahwa kebocoran ini bukan dari rencana pemasaran dan J.K. Rowling, agen, dan penerbitnya tidak terlibat."

"The Cuckoo's Calling", sebuah novel detektif tentang tokoh bernama Cormoran Strike.

Sebelum terungkap ditulis oleh Rowling, novel tersebut laku 1.500 kopi. Begitu terungkap siapa penulis sebenarnya, penjualan novel melejit lebih dari 5.000 kopi dan menjadi urutan teratas di Amazon.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013