Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2023 masih tersisa Rp200 miliar.   

Bey mengatakan bahwa anggaran tersebut adalah untuk keadaan darurat seperti bencana, namun tidak selalu untuk hal tersebut.

"BTT di provinsi sekitar Rp400 miliar alokasinya seperti bencana, namun tidak melulu untuk itu. Di provinsi disiagakan Rp400 miliar, tapi kabupaten kota juga punya, untuk anggaran BTT 2023 itu sisanya Rp200 miliar," kata Bey di Bandung, Jumat.  

Terkait dengan bencana alam yang terjadi sepanjang November 2023, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan menyebut setidaknya telah terjadi 140 bencana alam, sementara sepanjang 2023, sebanyak 1.700 bencana terjadi di Jawa Barat.

Rata-rata bencana yang terjadi, ucap Bey, didominasi oleh angin puting beliung, longsor dan banjir dengan kejadian paling banyak di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Garut Selatan.

Pada musim hujan sekarang, selain di kawasan tersebut, kata Dani, wilayah pantai utara Jawa Barat juga harus mewaspadai potensi bencana, seperti banjir rob dan luapan sungai.

"Biasanya Pantura disergap banjir. Longsor di Selatan, banjir di Utara," ujar Dani.

Terlepas dari itu, dia memastikan BPBD Jabar dan kota/kabupaten, serta pemangku kebijakan terkait telah melakukan apel kesiapsiagaan, memitigasi sekaligus memetakan potensi bencana yang kapanpun dapat terjadi, khususnya di musim hujan.

"Di Jabar sudah diterbitkan SK siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk kota/kabupaten. Semua komponen penanganan bencana yang kami koordinasikan di Jabar (siap)," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Jabar minta warga vaksin ulang seiring peningkatan COVID-19

Baca juga: Pemprov Jabar koordinasi dengan Badan Geologi mitigasi potensi bencana

Baca juga: Pemprov Jabar imbau warga kembali terapkan prokes waspadai COVID-19

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023