Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan kekhawatiran terhadap meningkatnya kasus anak-anak yang menghadapi tantangan kesehatan khususnya depresi yang disebabkan oleh perilaku perundungan di lingkungan sekitar mereka.

“Hal ini menciptakan beban psikologis yang signifikan bagi anak tersebut,” kata Risma dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu.

Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, dia menegaskan pentingnya memanfaatkan informasi yang jelas dan akurat sebagai langkah kunci dalam memberikan empati positif kepada orang lain.

Risma menilai bahwa kejelasan dan kebenaran informasi merupakan landasan yang penting dalam memberikan dukungan efektif dan membangun pemahaman mendalam terhadap kondisi serta kebutuhan orang lain terutama anak-anak.

Baca juga: Mensos minta anak Indonesia tak lakukan perundungan

Baca juga: Kemensos petakan kemiskinan guna kurangi kejadian kekerasan anak


Risma juga mengajak seluruh kalangan orang dewasa untuk memberikan contoh yang baik kepada adik-adik serta anak-anak mereka.

Menurutnya, tindakan positif dan nilai-nilai luhur yang diperlihatkan oleh orang dewasa memiliki potensi besar untuk menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak maupun generasi muda.

Dia meyakini bahwa anak-anak bukanlah sekadar individu yang dipenuhi kelemahan semata, melainkan juga memiliki sejumlah kelebihan dan potensi yang dapat dikembangkan dan diperkuat dengan memberikan dukungan yang tepat.

Risma menambahkan bahwa peningkatan perhatian terhadap kesejahteraan mental anak-anak dapat berperan penting dalam mencegah kemunculan kasus serupa di masa mendatang.

Hal itu, kata dia, juga dapat menjadi landasan untuk upaya preventif yang lebih baik sehingga bisa memastikan bahwa generasi mendatang dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung secara keseluruhan.*

Baca juga: Risma ajak ratusan pelajar tidak lakukan perundungan

Pewarta: Rivan Awal Lingga
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023