Jakarta (ANTARA) -
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut kepastian hukum menjadi kunci utama untuk mengembalikan kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
 
"Kita membutuhkan investasi, baik FDI (foreign direct inestment), surat utang, saham, obligasi dan lainnya kalau kita mau mengejar pertumbuhan ekonomi di atas 5,5-6,5 persen. Tapi kita berhadapan dengan kenyataan bahwa investor asing itu paham kondisi kita, jadi kita nggak bisa bohong," kata Anies dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Jakarta, Senin.
 
Anies menyebut masalah inkonsistensi kebijakan, birokrasi yang rumit, kekakuan dan ketidaksinkronan kebijakan pusat dan daerah, praktik korupsi yang masih terjadi hingga infrastruktur pendukung masih menjadi masalah daya tarik investasi Indonesia.
 
"Jadi saya rasa kita harus mulai dengan mengakui bahwa kita punya masalah, lalu kita melakukan koreksi. Jangan ditutup-tutupi karena yang kita mau bangun dengan investor itu bukan peningkatan investasinya, tapi trust level. Indonesia harus mengembalikan trust level kepada dunia, bukan semata investasi," katanya.
 
Anies mengungkapkan sejumlah strategi untuk bisa memperbaiki iklim investasi di Indonesia, diantaranya dengan melakukan benchmarking dengan negara-negara dengan skala ekonomi yang setara, menciptakan iklim kepastian hukum, hingga keseriusan memberantas korupsi.
 
Ia juga menegaskan prinsip untuk memberikan kepastian hukum harus berasal dari pemimpin tertinggi. Namun, tegasnya, urusan kepastian hukum tidak boleh hanya sekadar komitmen di level pusat, melainkan harus pula ada panduan nasionalnya untuk bisa diterapkan di level bawah.
 
"Kepastian hukum itu mulai dari paling atas. Adanya komitmen untuk memberikan kepastian hukum itu akan menular ke bawah. Kalau dari atas tidak ada pesan kepastian hukum, akan sulit sekali dijalankan," katanya.

Baca juga: Pakar: Ketiga capres wajib elaborasi program antikorupsi dalam debat
Baca juga: Anies: Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset penting
Baca juga: Anies apresiasi warga Tionghoa di Cirebon jaga kerukunan umat

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023