Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menggunakan Data Keluarga 2023 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk penanganan kasus stunting dan kemiskinan ekstrem di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Data Keluarga BKKBN ini menggunakan sampel total dan dilakukan secara door to door," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Babel Asraf Suryadin di Pangkalpinang, Selasa.

Baca juga: BKKBN mutakhirkan data keluarga, tangani stunting & kemiskinan

Ia mengatakan Data Keluarga Provinsi Kepulauan Babel 2023 ini sangat berharga dan akan digunakan untuk mengambil kebijakan dan penyusunan program pencegahan dan penanganan stunting serta kemiskinan ekstrem pada 2024.

"Kami akan menggunakan data ini, karena data ini by name by adrees dan mudah-mudahan ke depannya akan memperkecil stunting dan kemiskinan ekstrem di Babel," katanya.

Ia menyebutkan hasil pendataan, verifikasi, dan validasi data keluarga berisiko stunting yang telah diselesaikan pada 31 Oktober 2023 tercatat 33.031 keluarga berisiko stunting dengan rincian 5.629 ibu sedang hamil.

Baca juga: Pemprov Babel gencarkan PIK-R cegah perkawinan anak dan stunting

Jumlah keluarga berisiko stunting yang mempunyai anak 0 sampai 24 bulan sebanyak 21.680 jiwa dan anak berusia 24 hingga 29 bulan sebanyak 5.722 jiwa tersebar di tujuh kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang.

Sementara itu, keluarga berisiko stunting pada 2022 mencapai 57.711 keluarga dengan rincian keluarga berisiko stunting desil satu hingga empat (keluarga miskin) 31.327 keluarga dan desil lebih empat sebanyak 26.384 keluarga.

Baca juga: Babel - BKKBN optimalkan program tangani stunting

"Alhamdulillah, keluarga berisiko stunting tahun ini berkurang dibandingkan 2022 dan ini akan terus ditekan lagi agar tidak ada lagi penambahan kasus stunting baru di daerah ini," kata Asraf.

Pewarta: Aprionis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023