Sorong (ANTARA) - Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Muhadi menyebutkan bahwa realisasi rasio elektrifikasi program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara nasional baru mencapai 99,74 persen pada triwulan III 2023.

"Berarti masih terdapat 0,26 persen rumah tangga yang belum berlistrik yang sebagian besar tersebar di wilayah terpencil," kata Muhadi pada peresmian dan penyalaan pertama program BPBL Papua Barat Daya di Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Selasa.

Sementara sebaran rasio berlistrik pada triwulan III 2023 mencapai 99,83 persen dari triwulan II 2023 sebanyak 99,81 persen.

Dia menyebutkan, masih terdapat masyarakat yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumahnya, namun belum bisa menyambung listrik sebagai pelanggan PLN.

Baca juga: Kementerian ESDM bantu pemasangan 2.000 sambungan listrik baru di DIY

Baca juga: Kementerian ESDM programkan pasang listrik rumah warga di Murung Raya


"Hal ini karena tidak mampu membayar pasang baru listrik sehingga harus mengalir ke tetangga atau berbagi sambungan dengan tetangga," cakap Muhadi.

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik adalah melalui program BPBL di Provinsi Papua Barat Daya.

Ini juga, kata dia, berkat dukungan dari Komisi VIl DPR RI menyetujui alokasi APBN tahun 2023 untuk program BPBL bagi rumah tangga miskin belum berlistrik sebanyak 125.000 Rumah Tangga yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia.

"Jadi memang ini merupakan wujud kepedulian pemerintah bagaimana memastikan seluruh masyarakat Indonesia menikmati listrik secara gratis," ujarnya.

Target di 2023 ini, kata dia, menyasar 125.000 rumah tangga dengan program BPBL, kemudian 1.500 itu akan tersebar di wilayah Papua Barat Daya dan Papua Barat.

Sasaran calon penerima program BPBL pada 2023 di Papua Barat dan Papua Barat Daya terdiri dari Kabupaten Maybrat berjumlah empat rumah tangga, Raja Ampat sebanyak 23 rumah tangga, Kabupaten Sorong terdiri dari 135 rumah tangga, Sorong Selatan sebanyak 756 rumah tangga, Kota Sorong sebanyak 169 rumah tangga.

"Jadi di Provinsi Papua Barat Daya sebanyak 1.087 rumah tangga calon penerima program BPBL," papar Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

Sementara calon penerima program BPBL di Provinsi Papua Barat terdiri dari Kabupaten Manokwari sebanyak 269 rumah tangga, Manokwari Selatan berjumlah 22 rumah tangga, Teluk Bintuni sebanyak 38 rumah tangga dan Teluk Wondama ada 84 rumah tangga.

"Total penerima program BPBL sebanyak 413 rumah tangga. Jadi total menyeluruh dari dua provinsi itu sebanyak 1.500 rumah tangga," katanya.

Calon penerima manfaat, kata dia, adalah mereka yang memenuhi syarat yaitu terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (TKS), berdomisili di daerah terluar, terdepan dan tertinggal dan atau layak menerima program ini berdasarkan validasi dari kepala desa atau kepala lurah atau pejabat yang setingkat.

"Jadi selain meningkatkan rasio elektrifikasi program ini, juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemampuan masyarakat dengan memiliki akses listrik," ujarnya.*

Baca juga: 428 RT di Ogan Komering Ulu nikmati pasang listrik gratis

Baca juga: Kementerian ESDM bantu 4.000 sambungan listrik gratis di Sumsel

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023