Revitalisasi kebijakan di Kementerian teknis terkadang justru menghambat ekonomi dan bisnis.
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menginginkan agar pemerintah dapat bersinergi dengan dunia usaha dalam rangka menciptakan iklim ekonomi kondusif guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional.

"Pemerintah seharusnya bisa bersinergi dengan dunia usaha nasional," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah, Natsir Mansyur, di Jakarta, Senin.

Menurut Natsir, sinergi tersebut dapat dilakukan antara lain dengan meninjau beragam peraturan baik di tingkat pusat maupun daerah yang dinilai menghambat dan memberatkan pergerakan dunia bisnis.

Hal itu, ujar dia, karena bidang perekonomian bisnis selalu bergerak cepat dan terkadang kebijakan terutama di sejumlah kementerian teknis terkadang dapat berpotensi menghambat pergerakan tersebut.

"Revitalisasi kebijakan di Kementerian teknis terkadang justru menghambat ekonomi dan bisnis," kata Natsir.

Ia juga berpendapat, masukan dari dunia usaha juga kerap lambat direspon padahal dunia usaha selalu bergerak cepat.

Karena itu, pihaknya menginginkan agar dipercepatnya pertemuan koordinasi antara Kementerian Perekonomian dan pengusaha dari dua bulan sekali menjadi satu bulan sekali.

"Bentuk komite Ad Hoc pemerintah-dunia usaha untuk mempercepat revitalisasi ekonomi nasional," kata Wakil Ketua Umum Kadin.

Sebelumnya, pemerintah dan pengusaha sepakat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di atas enam persen dengan meningkatkan daya beli masyarakat, memperbaiki iklim investasi serta memperkuat daya saing.

"Kita jaga momentum pertumbuhan kita tetap di atas enam persen," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, seusai Rapat Koordinasi antara pemerintah dengan pengusaha, di Jakarta, Jumat.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar dan Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi.

Hatta mengatakan kebijakan yang akan diambil untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut adalah memangkas birokrasi yang memberatkan perijinan investasi, merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) serta melakukan relaksasi atas sejumlah insentif.

"Ini semua kita bahas untuk meningkatkan daya saing secara luas, melakukan pertemuan regular setiap dua bulan, serta secara berkala mengevaluasi atas respon kebijakan yang telah diambil," ujar Hatta.

Dalam jangka waktu dekat, pemerintah dan pengusaha juga sepakat menyuplai bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran hingga akhir tahun, memperbaiki reformasi perpajakan, dan mempercepat arus barang di pelabuhan-pelabuhan untuk memangkas biaya logistik.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013