Kami pastikan bisa membangun lumbung sosial di beberapa wilayah. Tadi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan ada 32 desa dan tujuh kecamatan yang terdampak
Ketapang, Kalimantan Barat (ANTARA) -
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Selasa dengan mengoptimalkan lumbung sosial.
 
"Kemensos sudah mengirimkan bantuan saat pertama kali ada musibah pada 29 November 2023, tetapi karena lokasinya jauh kami membuat stok penyangga. Untuk melayani masyarakat, Kemensos membangun lumbung sosial di beberapa wilayah," ujar Mensos Risma di Rumah Dinas Camat Sandai, Kabupaten Ketapang, Selasa.
 
Banjir yang melanda Kecamatan Sandai yang terletak sekitar 350 km dari Kota Pontianak sempat membuat aktivitas masyarakat lumpuh. Banjir tersebut akibat 
hujan deras yang memicu Sungai Pawan meluap sehingga air menggenangi pemukiman warga sejak 23 November 2023.
 
Meski banjir mulai surut, sebagian warga masih membutuhkan bantuan berupa sembako maupun peralatan sehari-hari yang disediakan di tenda-tenda darurat oleh Kemensos.

Baca juga: Kemensos akan siapkan lumbung sosial untuk korban bencana
 
Saat mengunjungi korban banjir, Mensos Risma memberikan bantuan antara lain 20 paket alat dapur, 100 selimut, kids wear 24 paket, 25 kasur, 200 paket lauk pauk siap saji, 150 kompor gas, 5 dus popok, 110 paket sandang dewasa, dan 80 paket sandang anak. Sebelumnya Kemensos juga menyalurkan 800 makanan siap saji.
 
"Kami pastikan bisa membangun lumbung sosial di beberapa wilayah. Tadi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan ada 32 desa dan tujuh kecamatan yang terdampak," ujar Mensos Risma.
 
Kepala BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar mengatakan saat ini kondisi banjir masih dalam status pemulihan. "Banjir terjadi mulai 23 November 2023, kemudian pada 28 November 2023 ditetapkan tanggap darurat," ucapnya.
 
Apabila sesuai ketentuan, kata dia, tanggap darurat berlangsung 14 hari sehingga status tersebut akan berakhir pada 11 Desember 2023.

Baca juga: Banjir telah berdampak pada 6.603 keluarga di Kabupaten Ketapang
 
"Saat ini statusnya masa pemulihan, tetapi kami tetap waspada karena biasanya sekitar Januari-Februari Sungai Pawan akan meluap," ujarnya.
 
Sementara itu Camat Sandai, Markus, mengatakan  jumlah masyarakat terdampak mencapai 11.565 jiwa.
 
Selain itu banjir juga mengakibatkan sejumlah prasarana turut terendam, antara lain 3.861 rumah, tiga pasar, 12 sarana pendidikan, enam sarana kesehatan, 15 sarana ibadah, dua kantor desa, satu kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan dua gedung lainnya.
 
"Saat banjir mencapai puncaknya, sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tempat lain yang aman," ucap Markus.
 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023