Beijing (ANTARA) - Perdagangan bilateral antara China dan Vietnam mempertahankan pertumbuhan yang stabil dalam 11 bulan pertama tahun ini, demikian menurut Administrasi Umum Bea Cukai China pada Selasa (12/12).

Perdagangan barang antara kedua negara tercatat mencapai 1,45 triliun yuan (1 yuan = Rp2.173) atau sekitar 203,73 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp.15.614) dari Januari hingga November 2023, naik 3,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pada November saja, perdagangan bilateral melonjak 12,5 persen (yoy) dan menyentuh rekor tertinggi bulanan di angka 161,92 miliar yuan.

Sejak 2016, Vietnam terus menjadi mitra dagang terbesar China di antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dengan perdagangan bilateral China-Vietnam menyumbang 25 persen dari total perdagangan China dengan ASEAN dalam 11 bulan pertama tahun ini.

Kedua negara telah mencatatkan kerja sama rantai industri dan pasokan yang semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam 11 bulan pertama tahun ini, impor dan ekspor barang setengah jadi (intermediate goods) mencapai 1,01 triliun yuan, meliputi 69,8 persen dari total perdagangan China-Vietnam untuk periode tersebut.

Kedua negara juga memiliki ruang kerja sama yang besar di bidang pertanian. Dalam 11 bulan pertama tahun ini, China mengimpor produk pertanian Vietnam senilai 44,62 miliar yuan, yang menandai peningkatan sebesar 20,3 persen (yoy).

Sementara itu, komoditas sayuran dan buah-buahan beriklim sedang dari China juga disambut baik oleh pasar Vietnam. China mengekspor produk pertanian senilai 34,31 miliar yuan ke Vietnam pada periode yang sama, meningkat 3,1 persen (yoy).

"Sejak awal musim dingin, buah-buahan dan sayuran yang dihasilkan Provinsi Yunnan telah memasuki puncak musim ekspor dan banyak digemari oleh pasar Vietnam," kata Wang Xin, seorang pejabat di stasiun inspeksi pintu keluar-masuk perbatasan Hekou di Provinsi Yunnan, China barat daya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023