Bawa obat, makanan ringan, mainan, dan buku cerita. Bila anak jenuh, bacakan buku yang bisa lebih interaktif karena dapat didengar banyak anak. Kalau games, anak hanya interaksi sendirian."
Jakarta (ANTARA News) - Perjalanan mudik yang memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari tentu membuat anak kelelahan. Dalam Kampanye Mudik Ramah Anak, Kak Resha, pendongeng dari Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan (GEPPUK) berbagi kiat agar anak merasa nyaman dan senang selama perjalanan.

Orangtua harus menyesuaikan jumlah penumpang dengan jumlah penumpang. Bila dipaksakan berjejalan, anak tentu tidak nyaman berada dalam kondisi berdesak- desakan.

"Bawa obat, makanan ringan, mainan, dan buku cerita. Bila anak jenuh, bacakan buku yang bisa lebih interaktif karena dapat didengar banyak anak. Kalau games, anak hanya interaksi sendirian," tukasnya di bundaran Hotel Indonesia, Selasa sore.

Selain itu, orangtua diharapkan berinisiatif mencari informasi seputar tempat wisata atau ciri khas kota dari rute yang dilalui saat mudik sehingga selain menghilangkan jenuh, wawasan anak pun bertambah.

Pada kesempatan yang sama, sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia Maria Advianti menyarankan agar setiap posko mudik yang menjadi tempat istirahat pun menyediakan fasilitas bermain untuk anak.

Dia juga menegaskan perlunya pojok ASI di setiap posko agar ibu tetap dapat menyusui meski dalam perjalanan mudik.

"Menyusui itu kan kebutuhan mendesak, kalau naik mobil pribadi tidak masalah. Tapi bagaimana dengan ibu menyusui yang naik kendaraan umum? Jadi harus ada pojok ASI di setiap tempat pemberhentian," tutupnya. (*)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013