Waspada potensi banjir bandang dan longsor saat hujan dengan durasi panjang
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dampak musim hujan yang berlangsung selama periode Dasarian II Desember 2023 di Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Waspada dampak hujan lebat seperti banjir dan tanah longsor hingga 20 Desember 2023 ini," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Rabu.

Hal tersebut didasarkan pada kondisi sebagian wilayah NTT yang berada pada musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.

Selain itu, kata dia,  juga terdapat sirkulasi siklonik di laut Timor yang menyebabkan sebagian besar wilayah NTT berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat, yang disertai petir dan angin kencang.

Baca juga: BMKG ingatkan warga Manggarai Barat waspada dampak awal musim hujan

Atas kondisi itu Sti mengingatkan masyarakat pada enam kabupaten/kota yang berada di Pulau Timor yakni Belu, Malaka, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

Beberapa potensi bencana itu seperti pohon tumbang, jalanan licin, banjir, banjir bandang, tanah longsor, serta kerusakan atap bangunan maupun fasilitas umum.

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan topografi curam atau tebing, Sti mengingatkan agar waspada terhadap potensi longsor.

"Waspada potensi banjir bandang dan longsor saat hujan dengan durasi panjang," kata Sti.

Baca juga: BMKG minta masyarakat NTT waspadai potensi hujan dan angin kencang

BMKG terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap kabupaten/kota untuk meneruskan informasi peringatan dini maupun prakiraan cuaca kepada masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan Yerry Otte Nakamnanu mengatakan telah mengambil langkah mitigasi bencana pada beberapa titik yang teridentifikasi rawan banjir dan longsor.

Ia mengatakan BPBD Timor Tengah Selatan telah melakukan pengerukan saluran air menggunakan alat berat. Pihaknya juga melakukan pengalihan dan pembuatan tanggul empangan aliran air di kali yang akan mengarah ke pemukiman penduduk pada saat curah hujan tinggi.

"Ini dilakukan untuk mengurangi risiko bencana banjir dan longsor," ucap Yerry.

Baca juga: Hujan deras, 1.247 warga terdampak banjir bandang di Dompu NTT

 

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023