Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah mengajak Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI) untuk mengusung narasi pemilihan umum (pemilu) damai.

"Peran organisasi kewartawanan itu sangat penting dalam memberitakan berbagai informasi sekitar pesta demokrasi," ujar Ubaidillah saat hadir dalam acara Deklarasi IKAJI di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Rabu.

Dengan jargon "Indonesia berkemajuan", menurut Ubaid, IKAJI tidak perlu malu-malu menunjukkan bahwa organisasi itu lahir dari rahim Muhammadiyah.

Ubaid mengatakan bahwa Muhammadiyah bersama NU memiliki peran penting dalam memajukan bangsa Indonesia karena banyak amal saleh dan kegiatan keagamaan yang dilakukan.

Tentu, ujar dia, berbagai kegiatan keagamaan itu harus didukung dengan pemberitaan sehingga masyarakat bisa mengetahuinya

“Ketika masalah Palestina, Muhammadiyah punya kepedulian besar. Itu harus ditopang oleh teman-teman jurnalis,” paparnya.

Dikatakan pula bahwa pemberitaan terhadap kegiatan sosial harus terus dilakukan.

Ke depannya, lanjut Ubaid, IKAJI bisa bersinergi dengan KPI dalam berbagai kegiatan.

Saat ini, lembaganya hanya berwenang melakukan pengawasan terhadap televisi dan radio. KPI tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi media lain, seperti media sosial.

Baca juga: Muhammadiyah apresiasi deklarasi Ikatan Jurnalis Indonesia
Baca juga: Jurnalis sempadan lahirkan Deklarasi Kinabalu


Sampai saat ini, papar pria asal Lamongan itu, belum ada pengawasan khusus terhadap media sosial.

Menurut dia, penggunaan media sosial harus diatur karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang memiliki media sosial.

“Hari ini medsos belum ada pengawasan. Itu harus diatur. Setiap pagi, yang kita buka pertama kali adalah HP. Kita ingin melihat ada berita apa hari ini. Maka, medsos harus diawasi,” ungkap alumnus UIN Syarif Hidayatullah itu.

Ubaid mengatakan bahwa KPI sedang menunggu revisi UU Penyiaran dengan harapan KPI bisa mempunyai kewenangan baru mengawasi media sosial.

"Tentu kita perlu kerja sama dengan kampus, IKAJI. Jadi tidak hanya medianya, tapi juga organisasi profesinya," paparnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi industri penyiaran sekarang ini tidak baik-baik saja. Bahkan, ada lembaga penyiaran yang tidak menyuguhkan berita. Sepanjang hari yang disiarkan hanya hiburan.

"Hal itu jelas menyalahi aturan. Dampaknya, beberapa lembaga penyiaran akhirnya mengurangi tenaga kerja. Lembaga penyiaran harus tetap menyiarkan berita. Apalagi, menjelang pemilu seperti saat ini," katanya.

Dalam menghadapi Pemilu 2024, Ubaid mengajak IKAJI untuk terus mengusung narasi pemilu damai.

Hal tersebut penting dilakukan agar pesta demokrasi 5 tahunan itu berjalan dengan lancar dan aman.

"Marilah menuju Pemilu 2024, dengan memberitakan narasi damai. Pemilu kegiatan 5 tahunan, semoga kita mendapatkan pemimpin terbaik,” pungkasnya.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023