Beliau mewakili Kedubes Inggris menindaklanjuti kerja sama yang telah dibahas sebelumnya
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Inggris mengembangkan kerja sama di berbagai bidang, khususnya dalam aspek peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Jabar.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan di Gedung Sate Bandung, Rabu, mengatakan pengembangan itu ditandai dengan kehadiran Kepala Ekonom Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Luar Negeri Inggris (FCDO) Adnan Khan sekaligus menindaklanjuti kerja sama yang telah terjalin.

Kerja sama yang ada saat ini, adalah dengan The University of Nottingham terkait penurunan emisi karbon, City of Glasgow College mengenai pelatihan kemaritiman pada 20 siswa SMK Kemaritiman, dan pertukaran budaya berupa Pojok Sunda dan English for Ulama di London.

Baca juga: Mahfud bernostalgia di Festival Layangan dan Pasar Sembako di Jabar

"Beliau mewakili Kedubes Inggris menindaklanjuti kerja sama yang telah dibahas sebelumnya. Ada progres, dengan Universitas Nottingham sudah, tapi akan dibuat lebih detail berupa workplan. Tindaklanjutnya April (2024) Nottingham akan datang ke sini, membahas lebih implementatif," ujar Iendra sebelum kuliah umum De-Bottlenecking Governance, Equalizing Regional Growth and Digitalization: A Multifaceted Approach to Inclusive Development.

Setelah itu, ucap Iendra, Pemprov Jabar dan Inggris juga membuka potensi kerja sama yang tengah dirancang yakni peningkatan kapasitas ASN berkolaborasi bersama King's College London, dan penambahan sister province dengan kawasan East Midlands dan Greater Manchester.

"Ke depan kita masih punya beberapa potensi kerja sama yang sedang kita gagas. King's College terkait capacity building, ini khusus untuk ASN, meningkatkan birokrasi, pelayanan publik. Kemudian dengan sister province, potensinya dengan East Midlands. Kedua dengan Manchester Greater. Dua kota itu kita gagas untuk sister province," ucapnya.

Di sisi lain, kata Iendra, penguatan usaha BUMD Migas Utama Jabar (MUJ) mengenai kerja sama mengembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), di mana kini tengah dispesifikasikan kerjasamanya, serta akselerasi pengembangan Kawasan Rebana, Cekungan Bandung juga Patimban.

Baca juga: Mahfud Md minta doa restu Gubernur Jabar periode 1970-1975 Solihin GP

"Jadi secara keseluruhan kerja sama digagas sejak lama, sudah terus berprogres dan juga ada rencana ke depan akan lebih besar lagi. Satu sudah dari London, melakukan kajian masterplan Patimban, kedua tujuan mereka ke sini, selain pengembangan capacity building juga investment. Mereka appreciate dengan capacity building kita tapi perlu didorong dengan investasi. Salah satunya kita arahkan ke kawasan Rebana," ujarnya.

Dia menyatakan Pemprov Jabar selalu terbuka dengan negara manapun dalam penjajakan kerja sama demi mengakselerasi pembangunan di Jawa Barat.

"Tentunya kita provinsi yang terbuka dengan semua negara. Sesuai pembukaan UUD 1945. Kedua kenapa dengan Inggris? Kita punya perjanjian yang sudah lama. Kemudian kita kembangkan. Saya kira kita cocok dengan negara ini, dari jumlah penduduk mungkin mirip, teknologi ini yang kita kembangkan sesuai dengan ada yang di sini," tuturnya.

Sementara itu, Adnan Khan mengungkapkan dipilihnya Jawa Barat dalam kolaborasi ini, tidak lain karena wilayah ini memiliki beragam potensi, yang diharapkan melalui kerja sama yang dilakukan dapat memberikan dampak positif, salah satunya mengintervensi emisi karbon.

"Kami sangat senang datang ke sini, kolaborasi dengan Pemprov Jawa Barat. Satu dari sekian program adalah mengakselerasi mengenai perubahan iklim. Kita juga memberikan program ilmu, untuk peningkatan kapasitas," ucapnya.

Baca juga: BNPB berikan bantuan darurat sembako & tenda untuk korban gempa Bogor

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023